446 PAKET PEKERJAAN SIAP DI KERJAKAN DPUPR KOTA MALANG TAHUN 2018

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang terus mengebut persiapan administrasi proyek-proyek infrastruktur yang telah mendapat jatah dana pada tahun anggaran 2018 ini. Pembangunan fisik hingga awal triwulan kedua ini belum dikerjakan karena, masih mengantre proses lelang.

Hal tersebut diungkapkan Kepala DPUPR Kota Malang Ir. Hadi Santoso. “Saat ini lelang masih proses di ULP. Untuk diupload ke sistem lelang elektronik kan harus mengantre,” ujar Soni, sapaan akrab kepala DPUPR Kota Malang ini.

Soni menyebut, pada triwulan pertama 2018 lalu pihaknya lebih pada persiapan administrasi proyek sebelum naik lelang. Misalnya pembuatan detail engineering design (DED) untuk sejumlah proyek infrastruktur. “Kalau lelang langsung berjalan dan bisa selesai akhir April ini, perkiraan di awal Mei sudah bisa mulai pembangunan,” terangnya.

Meski demikian, lanjut Soni, sebagian kegiatan yang menggunakan skema penunjukan langsung (PL) sudah mulai dilakukan. Misalnya kegiatan pemeliharaan rutin, perbaikan insidentil, hingga tambal sulam jalan dan drainase.  Sebab jika menggunakan sistem PL, pengerjaan tidak perlu baik lelang karena nilai proyeknya kurang dari Rp 200 juta. “Pada 2018 ini total ada 446 seluruh pekerjaan di DPUPR, termasuk PL. Kalau yang lelang ada sekitar 200an proyek,” paparnya.

Jumlah tersebut menurutnya mencakup seluruh bidang yang diampu dinasnya. Mulai dari bidang cipta karya, bina marga, sumber daya air dan drainase, serta air minum dan air limbah.  “Dari paket lelang, yang paling besar nilainya tahun ini ada pembangunan trotoar sepanjang Jalan Veteran. Pagu anggarannya hampir Rp 7 miliar,” urai mantan kepala dinas pertanian itu.

Menurut Soni, anggaran yang cukup besar itu untuk mengkover pembangunan mulai dari perempatan ITN sampai depan pertigaan Taman Makam Pahlawan. “Kami lebarkan jalan di sana sekaligus membangun trotoar. Juga ada perbaikan saluran sekalian,” urainya.

Nantinya, pedestrian di sepanjang jalan tersebut akan dibangun di atas saluran drainase besar. Hal itu dilakukan untuk meminimalkan potensi genangan air saat musim penghujan.  Selama ini di kawasan Jalan Veteran selalu banjir saat hujan. Namun menurut Soni, saat ini juga sudah berkurang. “Kami berkoordinasi dengan Universitas Brawijaya (UB) Malang. Mereka sudah membangun saluran sudetan yang bisa mengalirkan air ke Sungai Brantas,” terangnya.

Selain Jalan Veteran, pihak DPUPR juga masih akan melakukan perombakan dan perbaikan di beberapa jalan lain. Misalnya di Jalan Kahuripan, Jalan Kawi, Jalan Wiyono, serta Jalan Jaksa Agung Suprapto. “Jalan-jalan tersebut juga akan dilakukan perbaikan-perbaikan agar masyarakat pengguna jalan semakin nyaman,” pungkasnya.  (MN).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *