Sering kali terjadi genangan air di Kota Malang setiap kali terjadi hujan ataupun tidak terjadi hujan, sebetulnya bukan semata-mata karena permasalahan ketersediaan sarana dan prasarana seperti Drainase atau gorong-gorong yang kurang memadahi, melainkan kurangnya keperdulian kita untuk merawat dan menjaganya.
Setiap hari Satuan Tugas (SATGAS) Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang mengambil langkah proaktif dengan memeriksa dan membersihkan saluran dan Drainase yang ada di Kota Malang terutama diwilayah yang sering terjadi genangan.
langkah aktif ini diambil dikarenakan permasalahan yang terjadi di beberapa tempat sebetulnya sepele, banyaknya sampah di saluran air yang menghambat aliran air di Drainase. “Drainasenya sendiri sebetulnya sudah bagus, hanya sampahnya yang tidak ketulungan banyaknya, kalau saja warga sedikit perduli, pasti tidak akan terjadi masalah genangan”. tutur Hari Widodo, salah satu personil dari SATGAS DPUPR Kota Malang.
Mereka (SATGAS), punya keterbatasan jangkauan dan waktu, tidak mungkin semua terpantau dan terlayani dengan 100%. Perlu adanya dukungan, ” kerjasama serta kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan, Jangan lagi membuang sampah, baik itu atap seng (spandex), kayu, batang bambu, bongkaran bangunan, banner dan lainya ke sungai maupun ke gorong-gorong”. Tambahnya.
Contah saja kegiatan SATGAS DPUPRPKP Kota Malang hari kamis 23/9/2021, mereka menormalisasi dua titik gorong-gorong di jalan Andalas kelurahan Kasin kecamatan Klojen, dan di jalan Danau Toba kelurahan Sawojajar Kecamatan Kedungkandang,” di dua titik itu sama penyebab penghambat air tidak mengalir di tempatnya adalah berbagai macam sampah rumah tangga dan kurangnya keperdulian warga dalam menjaga lingkungan, ditambah bongkahan kayu besar yang masuk di saluran air di Sawojajar memenuhi saluran air, dan airpun mampet”, pungkas Bengbeng, panggialan akrab Hari Widodo ini.
Sementara itu, Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Ir. Diah Ayu Kusuma Dewi. MT menambahkan, agar masyarakat lebih menyadari dan meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan. Sebab, perilaku masyarakat menjadi salah satu faktor penentu kualitas lingkungan.
Berbagai upaya dalam menjaga lingkungan, baik itu dengan pembangunan sarana dan prasarana, akan percuma jika tidak dibarengi kesadaran masyarakat yang peduli terhadap lingkungan. “Saluran drainase seperti diketahui bukan tempat sampah, masyarakat harus paham dan lebih peduli terhadap lingkungan. Buanglah sampah pada tempatnya, jangan dibuang di saluran,” terangnya.
Peran serta dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sangatlah di butuhkan, utamanya dalam menjadikan kampung meraka tidak kumuh, dan terhindar dari bencana, tanpa disadari meraka adalah pelaku sekaligus korban dari bencana yang ada di kampung mereka sendiri. (MN).