Site icon DPUPRPKP Kota Malang

ATASI BANJIR JALAN GALUNGGUNG, DPUPR KOTA MALANG TEMUI WARGA DAN PKL

Pemerintah Kota (PEMKOT) Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang yang mendapat mandat dari Wali Kota H Moch. Anton untuk menyelesaikan masalah banjir di kawasan Jalan Galunggung merespons cepat. DPUPR mengumpulkan warga dan paguyuban pedagang kaki lima yang berada di Jalan Pulosari.

Apa hubungannya banjir Jalan Galunggung dengan PKL Pulosari? Kepala DPUPR Kota Malang Ir. Hadi Santoso mengatakan, inti banjir di Jalan Galunggung ada di sekitar daerah Pulosari dan Jalan Rajakwesi. Karena itu, dia mengajak diskusi warga dan PKL Pulosari.  “Pemerintah kota ini kalau menangani masalah banjir harus keseluruhan. Karena genangan di Jalan Galunggung. kami harus melihat sebagai sistem drainase. Tidak bisa terputus dan harus satu kesatuan. Nah semua aliran yang ada di Galunggung itu sebenarnya ada dua arah. Yang satu dan terbesar adalah di antara Jalan Pulosari dan Jalan Rajakwesi. Yang kedua di Bakti Luhur atau Dieng,” ungkap Soni, panggilan akrab Ir. Hadi Santoso.

Setelah menemui warga dan paguyuban PKL Jalan Pulosari, tercapai kesepakatan bahwa dua meter dari saluran air tidak boleh ada bangunan ataupun yang menghalangi. PKL juga dilarang membuang sampah di saluran air. “Jadi, kami akan door to door di setiap warga. Akan kami tandai agar mereka tahu ini yang tidak boleh. Ketika air meluap, biar tidak ada yang menghalangi,” ujar Soni

Menurut dia, peran serta masyarakat dalam mendukung kinerja DPUPR sangat dibutuhkan. Dengan kerja sama lewat diskusi yang dilakukan di Kelurahan Gading Kasri, Soni sangat berterima kasih karena warga dan  PKL dapat membantu menyelesaikan permasalahan banjir.  “Target kami pada musim hujan nanti sekitar Maret 2019, itu (banjir Jalan Galunggung) sudah tuntas semua dan ini tidak bisa ditunda lagi, harus segera diselesaikan. Kalau tertunda lagi, bisa menumpuk lagi sampahnya,” ucap dia.

Rencananya, Soni akan menginstruksikan anggotanya untuk survei lokasi dan langsung menandai bangunan atau barang yang mengganggu jalannya aliran air.   Banjir di Jalan Galunggung ini menjadi masalah klasik. Tiap musim hujan, kawasan itu kerap tergenang. Bahkan, ketinggian air bisa mencapai di atas satu meter. Saking seringnya dilanda banjir, kawasan tersebut kerap menjadi wisata “banjir”.  (MN).

Exit mobile version