”Sesuai prediksi kami, ada saluran air yang tersumbat akibat sampah,’’ kata Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) dan Drainase, DPUPR Kota Malang, Ir. Bambang Nugroho.
Dia mengatakan, SATGAS DPUPR melalukan pengecekan mulai pagi, mereka langsung datang ke lokasi. Kondisi tersebut sama seperti beberapa bulan lalu. ”Begitu dilihat, ternyata banyak sampah di saluran air, itu faktor utama yang menyumbat, dan air meluber ke jalanan,’’ ungkapnya.
Masih menurut Bambang, pihaknya sudah melakukan upaya maksimal untuk mengantisipasi banjir yang kerap terjadi wilayah Jalan Borobudur dan berimbas pada Jalan A. Yani. Salah satunya dengan membuat sudetan di area Jalan A Yani. Melalui sudetan ini, air yang mengalir pun dapat terpecah.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pelebaran saluran air di Jalan Industri Barat. Saluran air yang sebelumnya hanya berukuran 80 centimeter, dilebarkan menjadi 120 centimeter dengan kedalaman 1.5 meter. ”Dengan pelebaran dan adanya sudetan itu kami memastikan tak ada banjir. Tapi kalau masih ada masalah, pasti di hulunya,’’ tandasnya.
Tak hanya di Jalan A Yani, DPUPR juga melakukan pengecekan di jalan-jalan lain yang terendam air saat hujan deras mengguyur Rabu lalu. Mereka melakukan pengecekan untuk mencari solusi agar tak ada peristiwa yang sama terjadi lagi. (MN).