BANYAK BANGUNAN YANG MELANGGAR ATURAN DI WILAYAH BANDULAN

Masalah banjir yang melanda di wilayah Kelurahan Bandulan Kecamatan Sukun menjadi perhatian khusus bagi Pemkot Malang, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang.
Peninjaun langsung Kepala DPUPR Ir. Hadi Santoso di dampingi Kabid Bina Marga Ir. Didik Setyanto, Kabid SDA dan Drainase Ir. Bambang Nugroho MT, para Staf dan SATGAS DPUPR Kota Malang dan ketua RW setempat melihat langsung penyebab sering terjadinya banjir di wilayah tersebut pada hari senin 30/01/2017.

Soni panggilan akrab Kadin PUPR Kota Malang ini mengatakan, ternyata banyak pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di sini, “penutupan Drainase dengan cor dan di beton sehingga air tidak bisa masuk ke Drainase dan air tidak mengalir pada tempatnya, Akhirnya air mengalir di jalan raya dan mengakibatkan banjir”,

Kami minta kesadaran dan kerjasama masyarakat Bandulan, dan masyarakat Kota Malang untuk selalu menjaga, merawat dengan kerja bakti dan gotong royong serta yang lainya, “yang paling penting jangan lah membuang sampah di Drainase, kalau sampah daun masih bisa mengurai dengan jangka waktu, tapi plastik sampai kapanpun tidak akan bisa terurai dan akan menghambat air mengalir”, tambahnya.

Masih menurut Soni,” kalau masalah kualitas aspal di Kota Malang kami siap untuk di cek, kualitas aspal kami sesuai standarnya, tidak akan kami kurangai masalah kualitasnya, kami juga punya alat untuk menguji
Kualitas aspal tersebut”, aspal itu musuhnya adalah air, sebagus apapun kualitas aspal, kalau sudah kena air, aspal tersebut akan kalah dan cepat terkelupas, di samping itu sekarang intensitas hujan di Kota Malang sangat tinggi, sehingga sering jalan di kota Malang tergenang air. Imbuhnya.

Purwanto salah satu satpam di perumahan wilayah Bandulan menuturkan, selain air kiriman dari atas yang sangat besar, sehingga Drainase tidak bisa menampung air,dan meluber ke jalan, banyak kendaraan pabrik yang melebihi kapasitas lalu lalang melewati jalan ini ke arah pabrik di wilayah Kabupaten, “sekuat apapun aspalnya, kalau di jalanya ada air dan yang lewat kendaraan-kendaraan besar yang melebihi kapasitan muatan, ya akan tetap cepat rusak jalan ini, jangan terlalu di salahkan pemerintah, karena masih punya upaya untuk memelihara jalan ini, tapi tegur dan salahkan oknum atau kelompok yang menghalalkan segala cara, sehingga warga yang kena dampaknya”.  (Muslimin Nyoni).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *