Penanganan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) di Kota Malang memang belum sepenuhnya maksimal, akan tetapi terkait peraturan / regulasi, Standar Operasional Prosedur dan tenaga yang menangani bisa dibilang DPUPPB Kota Malang sudah menyiapkannya dengan baik. Wajar kiranya banyak Kota dan Kabupaten lain yang ingin belajar ke Kota Malang, terkait ke PU an banyak daerah yang study banding ke DPUPPB Kota Malang karena dilihat karena di DPUPPB Kota malang tidak hanya satu hal saja yang bisa dijadikan referensi / acuan untuk melakukan perubahan di banyak daerah.
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bogor adalah salah satu diantara sekian banyak Dinas PU kota / kabupaten yang melakukukan study banding. Pada hari Kamis 25 Agustus 2016 rombongan dari Bogor diterima oleh Sekretaris DPUPPB Kota Malang Ibu. Dra. Nunuk Sri Rusgianti dan Kepala Bidang Perumahan dan Tata Ruang (PTR) Bapak Ir. Didik Setianto, MM di Ruang sekretaris dinas.
Dituturkan oleh Bpk Ir. Didik Setianto, MM “Mereka belajar tentang regulasi dan implementasi dari penanganan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) pengelolaan Rusunawa dan pengelolaan gedung-gedung pemerintah, kita dijadikan sebagai lokasi study banding mereka karena selain ada kemiripan antara Kota Malang dan Kota Bogor juga karena kita dianggap sudah menanganinya secara baik”.
“Menjadi lokasi study banding bagi banyak kota dan kabupaten jangan lantas merasa puas, tetapi justru dituntut untuk harus terus mengembangkan kerja dan inovasi kita, kota/kab lain sepulang dari Kota Malang mereka akan meniru apa yang telah ada di kita, makanya kita harus terus membuat langkah dan strategi baru yang lebih baik agar Kota Malang tetap lebih baik dari kota/kab lain, kalau sama berarti kita justru yang rugi. intinya dengan banyaknya study banding ke Malang harus dijadikan motifasi dan semangat bagi kita dalam bekerja untuk masyarakat” demikian arahan dari Ibu Dra. Nunuk Sri Rusgiyanti setelah usai menerima kunjungan dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bogor, Semoga hal baik yang di dapat di Kota Malang bisa diterapkan dengan baik.