Daun-daun itu sengaja digugurkan untuk mengurangi hilangnya air dari dalam tubuh pohon itu yang semakin kesulitan mendapatkan air ketika memasuki musim kemarau, sehingga dengan cara tersebut pohon itu bisa terus hidup sampai datang musim mudah memperoleh air.
Di balik semua proses tersebut, manusia harus menyadari akan dampak hal itu, dan juga ikut mengantisipasi dengan banyaknya daun-daun yang berjatuhan memenuhi halaman rumah, jalan-jalan dan juga gorong-gorong yang ada disekitar kita. “Tetap jaga dan bersihkan dedaunan yang berjatuhan itu ke tempat sampah, jangan malah kita membungan dan menumpuk dengan seenaknya ke gorong-gorong, akhirnya ketika hujan datang, gorong-gorong penuh dengan daun kering dan akhirnya airnya tidak bisa mengalir dan menimbulkan banjir”, terang Kepala Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang Ir. Hadi Santoso dalam penyampaianya ketika apel di kantor DPUPR Kota Malang, selasa 14/8/2018 pagi.
Kami menghimbau untuk semuanya, tidak hanya DPUPR saja yang bekerja untuk menormalisasi gorong-gorong, tapi semuanya, juga petugas yang lain yang hanya karena ingin kerjanya cepat, menghalalkan segala cara demi tidak tampaknya sampah di jalanan, “memang sepintas jalan-jalan bersih dengan waktu cepat, tapi ketika di cek, ternyata sampahnya masuk di gorong-gorong semua, marilah kita sama-sama untuk melakukan hal yang positif demi Kota Malang, ini tanggung jawab kita bersama “. Pungkasnya (MN).