DPUPR KOTA MALANG, BANGUNAN ISLAMIC CENTER DIKONSEP GREEN BUILDING

Gedung Islamic Center digadang-gadang menjadi salah satu ikon Kota Malang. Selain memiliki arsitekktur yang menarik, yang menyerupai lokasi-lokasi penting di Tanah Suci, bangunan yang membutuhkan anggaran sekitar Rp 341 miliar itu juga dirancang ramah lingkungan dan anti banjir, dan akan dimulai awal 2018 pembangunanya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang Ir. Hadi Santoso mengungkapkan, finalisasi tersebut merupakan hasil dua pertemuan yang dilakukan sebelumnya. Yakni pada 12 Juli dan 23 Agustus lalu. Dalam pertemuan sebelumnya, pembanguan IC sudah ditetapkan akan dibagi menjadi empat zona.

Zona pertama adalah masjid. Zona kedua untuk area pendidikan. Sementara zona ketiga yakni perkantoran dan hall, dan zona terakhir untuk plaza dan ruang terbuka hijau (RTH). Dengan anggaran tahap pertama Rp 45 miliar yang dikucurkan Pemkot Malang pada 2018 mendatang, pembangunan awal akan difokuskan di zona tiga. “Zona tiga nanti terdapat bangunan untuk kantor, sebagian sarana pendidikan keislaman, hall, dan tempat usaha kecil menengah (UKM),” ujar Soni, sapaan akrab Hadi Santoso.

Soni menerangkan, hal itu dilakukan mengingat pembangunan tahap pertama harus memiliki outcome yang bisa langsung dimanfaatkan. Namun, tidak menutup kemungkinan pembangunan ditambah di zona empat terutama untuk tempat parkir. “Konsep secara keseluruhan Islamic Center ini green building (bangunan dengan menggunakan proses-proses yang ramah lingkungan, penggunaan sumber daya secara efisien selama daur hidup bangunan sejak perencanaan, pembangunan, operasional, pemeliharaan, renovasi bahkan hingga pembongkaran), yakni bangunan fisik hanya 40 persen, sisanya RTH 60 persen,” terangnya.

Pihaknya juga melakukan beberapa review arsitektur. Material yang akan digunakan sudah mengacu pada masukan para stake holder. Contohnya, lantai akan memakai material marmer. “Bentuk kubah dan ornamen-ornamennya juga sudah dibenahi. Sedang untuk menara 77 meter nanti akan menjadi point of interested atau ikon bangunan,” tuturnya.

Sony menegaskan, untuk pengamanan tahapan-tahapan pembangunan pihaknya akan berkonsultasi ke Kementerian Dalam Negeri. Bersama tim anggaran dan badan anggaran itu untuk menentukan kode rekening proyek Islamic Cennter. “Karena dibangun bertahap, dananya juga turun bertahap. Kode rekeningnya seperti apa harus ditanyakan dulu agar kami tidak salah prosedur,” pungkasnya.   (MN).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *