Saat ini, Bidang Bina Marga mempunyai 37 paket pekerjaan jalan. Dari 37 paket tersebut, sebanyak 35 paket pekerjaan telah selsai 100 persen. Sementara, untuk dua paket, masih mempunyai progres sebanyak 42 persen dan 35 persen. “Yang dua itu di Bandulan Barat, karena di sana harus bongkar jalan, jalannya diganti dengan beton, penggaliannya butuh umur, beton butuh umur, sehingga memerlukan waktu,” terangnya.
Satu paket lainnya, ada di Jalan Danau Tigi, Kedungkandang. Di sana bongkar paving, setelah itu membuang tanah di bawah paving itu, kemudian masang lapis pondasi bawah dan atas, masing-masing dipadatkan. Setelah itu pengaspalan sehingga juga memerlukan waktu.
“Nanti semua saat batas kontrak sudah selesai, saya sudah kumpulkan pelaksana,” bebernya.
Selain itu, juga terdapat enam paket proyek pekerjaan jembatan. Dari enam paket, dua proyek jembatan sudah selesai 100 persen. Dua proyek tersebut Jembatan Slamet dan jembatan di Klayatan gang 1. “Untuk yang empat, ada di Tlogosari, progresnya sudah 60 persen. Jembatan Amprong 95 persen, Jembatan Klyatan gang 2 sudah 25 persen dan Jembatan Purwodadi juga 25 persen,” jelasnya.
Selain kendala-kendala teknis dalam pengerjaan proyek, sehingga memerlukan waktu dalam proses pengerjaan, juga terdapat permasalahan sosial yang muncul saat pengerjaan proyek. “Seperti misalnya dalam pengerjaan proyek pedestrian. Kadang ada masyarakat yang komplain takut tanahnya terkena caplok, padahal tidak, seperti misalnya sempat ada komplain di kawasan Jalan Veteran. Namun semua sudah bisa terselesaikan, dan kami optimis semua bisa selesai sebelum batas waktunya,” pungkasnya. (MN).