Meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Masyarakat Kota Malang, serta memunculkan aktivitas ekonomi dalam bentuk pengiriman barang dan jasa diantara dua tempat, serta adanya kendaraan yang melintasi dengan jarak tempuh yang lebih dekat, merupakan tujuan dalam pembangunan dan perbaikan jembatan oleh Pemerintah Kota (PEMKOT) Malang.

Salah satu contoh adalah proses perbaikan pembangunan jembatan Janti Barat di Jalan Raya Janti, Kelurahan Bandungrejosari Kota Malang, hingga kini masih terus dikebut oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang, dan target jembatan baru ini bakal selesai pada pertengahan bulan Desember 2019 mendatang.

Kepala DPUPR Kota Malang Ir. Hadi Santoso mengatakan kondisi jembatan yang dinilai terlalu pendek tersebut menjadikan harus dilakukan perbaikan pada jembatan janti ini. Progres pengerjaannya, saat ini mencapai 20 persen “Sudah dibangun, dan kami targetkan pekerjaanya selesai pertengahan Desember 2019. Sekarang baru 15-20 persen lah,” ujar dia.

Pria yang akrab disapa Soni ini menjelaskan perbaikan jembatan tersebut karena ada permintaan masyarakat sekitar. Di mana kondisi jembatan dinilai terlalu pendek, sehingga masyarakat meminta untuk ditinggikan. “Itu kan masyarakat minta untuk dipertinggi, karena memang sudah terlalu rendah dengan jalanya. Kita naikkan sekitar 1-1,5 meter, lihat kondisi existingnya,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia menyatakan, jika pembangunan jembatan ini menggunakan material beton khusus. Nantinya kondisi konstruksi jembatan juga disinyalir akan lebih kuat dan tahan hingga 50 tahun ke depan. ” Jadi itu dikerjakannys juga memakai beton khusus, plat lantainya juga nanti di aspal lagi. Baloknya ditinggikan, sehingga akan jauh lebih kuat. Ya, kalau konstruksi bangunan minimal kuat hingga 50 tahun ya,” pungkasnya.

Dan mohon maaf, apabila selama kegiatan pembangunan jembatan mengganggu warga sekitar, dan pengguna jalan yang melintas di daerah Janti, dan dianjurkan untuk mencari jalan alternatif.  (MN).