Intensitas hujan di kota malang tahun 2016 sampai sekarang memang mengalami peningkatan, hampir setiap hari terjadi hujan di kota pendidikan ini, otomatis sering ada genangan dan sisa air di jalan-jalan, hal inilah salah satu penyebab jalan menjadi rusak.
Tapi dengan tanggap dan tidak butuh waktu lama, setelah diberitakan di media tentang adanya seribu lubang di jalan, Pemkot melalui DPUPR Kota Malang langsung bergerak. Senin (30/1), dinas pekerjaan umum dan Penataan Ruang (DPUPR) mengerahkan petugas melakukan penambalan aspal di jalan-jalan yang berlubang.

Untuk tahap awal kemarin, ada tiga ruas jalan yang ditambal. Yakni jalan di kawasan Pasar Gadang, di Raya Langsep, dan jalan di Kelurahan Bakalan Krajan, Sukun. Dari tiga lokasi itu, kondisi jalan di Pasar Gadang yang memang paling parah. Di sepanjang jalan sekitar 700 meter itu, setidaknya ada 30 lubang menganga berada di tengah jalan dengan lebar lubang itu mencapai rata-rata 1 meter dengan kedalaman sekitar 15 sentimeter.

Dari pengamatan di lapangan kemarin, ada beberapa petugas melakukan penambalan secara manual. Mulai dari mengeringkan lubang, lalu menambalnya dengan hotmix. Para petugas tampak mengoperasikan alat asphalt mixed plan (AMP) mini. Alat tersebut secara otomatis mengeluarkan material aspal untuk menutup lubang-lubang di ruas jalan tersebut.

Menurut Soni, sapaan akrab kepala DPUPR Kota Malang Ir. Hadi Santoso ini, pemeliharaan jalan membutuhkan waktu dan juga biaya yang cukup besar. Karena itu, tidak bisa dalam waktu sekejap menuntaskan seluruh pembenahan jalan yang rusak. ”Nah, untuk mengurangi pembiayaan itu, kata kuncinya harus ada keterlibatan dan keikutsertaan masyarakat dalam hal ini,” baik itu menjaga dan tidak melanggara aturan yang telah ada.
“Pemkot bertanggung jawab terhadap segala kerusakan infrastruktur yang menjadi asetnya,” tegas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang ikut mengawal secara langsung penambalan jalan berlubang di Bakalan Krajan. (Muslimin Nyoni)