PENGASPALAN TAK BISA MAKSIMAL, DPUPR KOTA MALANG PRIORITASKAN TITIK TERTENTU

Curah hujan di Kota Malang mulai tahun 2016 sampai sekarang mengalami intensitas yang sangat tinggi, bukan hanya Kota Malang, di Kota-kota lain juga tidak jauh berbeda, banyak genangan air dan banjir di mana-mana sehingga banyak jalan yang berlubang.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang, Ir. Didik Setyanto, mengatakan, upaya perbaikan jalan rusak dan berlubang di sejumlah titik tidak bisa maksimal.
Hal ini disebabkan derasnya hujan yang mengguyur Kota Malang akhir-akhir ini. “Belum bisa maksimal, karena aspal adalah musuhnya air. Mestinya belum bisa dilakukan pengerjaan. Tapi demi keamanan dan kenyamanan masyarakat Kota Malang, tetap ditambal, tapi hasilnya kurang maksimal seperti musim kemarau” ungkapnya,

Selain itu, dalam melaksanakan perbaikan dan penambalan jalan, pihaknya memprioritaskan titik tertentu. Hal ini tak lepas dari pertimbangan kriteria berdasarkan fungsi jalan. Karena itu, dia meminta masyarakat bersabar, sebab ada banyak pekerjaan yang harus digarap, di samping menunggu curah hujan berkurang.
“Kami prioritas jalur-jalur utama, karena ini yang sering dilewati banyak kendaraan,” tutur pria yang energik ini.

Berdasarkan Keputusan Wali Kota No 188.45/187/35.73.112/2016 tentang Penetapan Jalan Kota, total ruas jalan di Kota Malang sebanyak 2.960. Dari jumlah itu, panjang keseluruhan mencapai 1.027,112 kilometer.
Tiap jalan memiliki katagori tersendiri berdasarkan fungsinya. Jalan Arteri Sekunder I berjumlah 16 ruas, sedangkan Arteri Sekunder II dan III, masing-masing terdapat 24 ruas.
Sementara itu, ada pula Jalan untuk Kolektor Primer I (11 ruas), Kolektor Primer II (3 ruas), Kolektor Sekunder I (35 ruas), Kolektor Sekunder II (37 ruas). Sisanya, kategori terbanyak ialah Jalan Lokal Sekunder (159) ruas dan Jalan Lingkungan (2.651 ruas). (Muslimin Nyoni)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *