Pemerintah Kota (PEMKOT) Malang, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) mulai mempersiapkan skema jalan penunjang sekitar pintu keluar Tol Malang-Pandaan (MAPAN) di Jalan Ki Ageng Gribig. Langkah pertama pelebaran jalan yang dimulai tahun 2019 ini. PEMKOT Malang mengalokasikan anggaran sebesar Rp 19 miliar untuk program peningkatan jalan tersebut. Skema pelebaran jalan dan persimpangan hingga pembebasan lahan itu dilakukan di berbagai lokasi sekitar Sawojajar.

Di antaranya di Jalan Ki Ageng Gribig, Madyopuro, Jalan Danau Toba, Jalan Raya Sawojajar, Jalan Raya Sulfat hingga kawasan Muharto. Perempatan Jalan Terusan Sulfat- Jalan Kapi Woro- Jalan Danau Limboto-Jalan Raya Sawojajar juga menjadi perhatian serius. Untuk diketahui, pembangunan Tol MAPAN harus tuntas hingga Seksi 5 (Singosari-Madyopuro). Seksi 5 merupakan tahapan terakhir jalur jalan bebas hambatan tersebut.

Kepala DPUPR Kota Malang Ir. Hadi Santoso Menjelaskan pihaknya telah menyiapkan skema atau konsep pengembangan jalan pendukung pintu keluar tol Malang Pandaan.  Salah satunya dalam kurun waktu tahun 2019 ini akan dilakukan yakni  pelebaran jalan dan pembebasan lahan sekitar exit Tol MAPAN. Skema pembebasan lahan akan diprioritaskan di beberapa kawasan.

“Pembebesan lahan di antaranya dilakukan di kawasan seperti simpang tiga Jalan Ki Ageng Gribig hingga kawasan Jalan Danau Toba. Kawasan Sulfat juga akan dilakukan pelebaran dan pembebasan lahan,” ujar Soni, panggilan akrab Ir. Hadi Santoso ini. Hal ini dilakukan agar ruang milik jalan (RUMIJA) bertambah luas. Lebar rumija yang akan direalisasikan rencananya 10 sampai 30 meter.

Lanjut Soni, kawasan-kawasan ini adalah kawasan yang akan dilalui pengendara usai keluar dari Tol Mapan menuju Kota Malang. “Kawasan lain seperti Jalan Muharto pun akan dilakukan pelebaran jalan. Termasuk persimpangan-persimpangan yang selama ini menjadi titik penumpukkan kendaraan. Salah satunya di pertigaan Jalan Muharto arah ke Polehan dan perempatan Pasar Kebalen”. Pungkasnya.  (MN).