Kepala Bidang (KABID) Bina Marga DPUPR Kota Malang, Ir. Didik Setyanto mengungkapkan, bahwa pihaknya memang merasa terbantu dengan aksi dari sekelompok masyarakat atau komunitas yang sudah menandai jalan-jalan berlubang.
” Ya memang juga turut membantu, dimana titik putih atau tanda putih, pasti ada jalan berlubang, disitu kita perbaiki. Terkadang dengan tanda tersebut malah akan lebih cepat informasinya, kadang kan ada yang memfoto lalu diunggah di medsos,” bebernya
Pihaknya tidak mempermasalahkan aksi masyarakat atau komunitas tersebut. Asalkan dalam aksinya mereka tidak menuliskan atau menandai jalan-jalan berlubang dengan kata-kata yang negatif.
“Bukan hanya karena keluhan saja ketika menambal jalan, tapi kita juga kerja walaupun tidak ada keluhan. Kita keliling memantau mana saja titik-titik yang terdapat jalan berlubang, selanjutnya langsung kita lakukan penambalan. Jadi kerja kita bukan hanya karena ada keluhan saja,” ungkapnya
Sementara itu, dalam penambalan jalan berlubang, memang pihaknya menyampaikan, bahwa penanganannya memang tidak bisa langsung memperbaiki secara keseluruhan. Pasalnya jika dilakukan secara keseluruhan, anggaran yang digunakan belum mencukupi, sehingga harus bertahap.
“Ya kalau semua anggarannya besar miliaran dan itu nggak mungkin, dananya kita bagi-bagi. Harus bergiliran secara bertahap. Kalau jalan berlubang kan menggunakan dana insidentil,” pungkasnya. (MN).