DPUPR LANGSUNG TANGGAP, KERAHKAN SATGAS DAN ALAT BERAT BERSIHKAN SALURAN DI BATANGHARI

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang dengan cepat mengitruksikan dan mengerahkan SATGAS nya yang berjumlah 12 orang dan alat berat milik DPUPR untuk membongkar penutup bak kontrol di saluran air di Jalan Batanghari Kelurahan Rampal Celaket Kecamatan Klojen Kota Malang di mulai hari Senin sampai tuntas. Pembongkaran ini dilakukan karena bak kontrol di saluran air itu diduga jadi salah satu penyebab banjir di wilayah tersebut, dan hal tersebut di temukan ketika ada kegiatan Blusukan Walikota Malang minggu 5/2/2017.

Salah satu anggota SATGAS Heri, yang akrab di panggil Bengbeng menuturkan, Memang tidak semua lubang di gorong-gorong tersebut ada penutupnya. Satgas hanya menjebol titik penutup yang di cor permanen, Beberapa tempat usaha di sepanjang jalan itu menutup mayoritas area bak kontrol di depan tempat usahanya. Penutupan itu membuat kondisi saluran di bawahnya tidak terlihat dan sulit pantauanya. “Seharusnya bak kontrolnya tidak ditutup secara permanen semua. Seharusnya ada satu atau dua bak kontrol yang bisa dibuka sewaktu-waktu untuk melihat kondisi di bawah, atau membersihkan, kalau begini kami yang membersihkan atau warga yang mau membersihkan akan merasa kesulitan,” ujar Heri Bengbeng.

Karena mayoritas bak kontrol ditutup permanen, Satgas di bantu alat berat milik DPUPR Kota Malang menjebol paksa bak kontrol yang di pasang secara permanen, Satgas lalu melakukan mengerukan saluran di bawahnya.

Kondisi di sepanjang saluran air sisi barat Jalan Batanghari itu tidak layak disebut sebagai saluran air normal. Sebab, separuh badan saluran air tertutup aneka material, seperti sampah dan sedimentasi tanah.

Sampah yang tersangkut di saluran air itu antara lain botol minuman, lumpur bercampur oli, kayu, dan bambu. Bengbeng menyebut kayu dan bambu itu merupakan material untuk membuat cor penutup saluran air yang tidak dicopot pemiliknya dan material bangunan. Akhirnya lapuk, lantas berjatuhan dan menutupi saluran air, tegas pria yang bertato ini.
Sedangkan di saluran yang terbuka, Satgas mengeruk bagian dalamnya. Sebab, saluran itu hampir separuh tertutup sedimentasi tanah. Saluran air yang dikeruk sepanjang satu kilometer.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Malang, Ir. Hadi Santoso mengatakan pengerukan saluran irigasi tersebut merupakan permintaan warga setempat. Warga menilai kedangkalan dan tersumbatnya saluran air di jalan itu menjadi penyebab banjir.
“Kalau terjadi hujan deras, saluran ini tidak mampu menampung air hujan karena dangkal dan tersumbat. Juga membuat banjir tidak cepat surut, karena airnya tidak bisa masuk ke Drainase secara maksimal, hari minggu kemarin sudah kordinasi dengan warga dan di perbolehkan untuk di bongkar bak kontrol dan penutup saluran dengan cor ini, makanya kami berani membongkarnya” ujar Soni, panggilan akrab kepala DPUPR Kota Malang. (Muslimin Nyoni).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *