DPUPRPKP KOTA MALANG PRIORITASKAN 10 KAWASAN RAWAN BANJIR

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berupaya mengentaskan persoalan banjir di Kota Pendiddikan ini. Salah satunya, dengan memetakan titik-titik krusial lokasi banjir. Tahun 2021 ini, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Rumah Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang setidaknya masih memiliki PR untuk menuntaskan 10 titik rawan banjir.

Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Ir. Diah Ayu Kusuma Dewi. MT mengungkapkan, “kemarin, awal lelang kinerja itu kan ada 26 titik banjir. Dari 26 itu tahun 2020 kemarin tuntas, tapi muncul 10 titik baru. Ini yang kita selesaikan di tahun 2021,” ujarnya. Adapun, ke 10 titik lokasi banjir itu di antaranya, Jl Danau Kerinci, Jl Mayjen Sungkono Gang VI, Jl Kiyai Malik Dalam, Jl Pekalongan Dalam, wilayah Kelurahan Bareng, Jl Peltu Sujono (kawasan Pasar Besi Comboran), kawasan Pasar Gadang, Jl Arkodion dan Jl Taman Siswa.

Dijelaskan Diah, panggilan akrab Kepala DPUPRPKP Kota Malang ini, titik-titik tersebut saat ini tengah dalam progres pembenahan. Saat ini menyisakan sekitar 4 titik yang harus dituntaskan. Sehingga, saat terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi tidak menjadikan kawasan kembali sebagai langganan banjir.

Proses ini dikatakan memang cukup panjang, sebab untuk melihat titik yang berpotensi banjir tidak bisa hanya dari satu lokasi yang menjadi langganan banjir saja. Melainkan, harus dilihat asal air yang menjadi lokasi tersebut menjadi langganan banjir. “Saat ini skitar 6 titik sudah tuntas, tinggal sisanya. Namanya genangan nggak bisa hanya melihat 1 titik kawasan banjir saja. Kita harus lihat air itu datangnya dari mana, hambatannya itu kenapa,” jelasnya.

Di samping itu, sembari progres pembenahan titik-titik banjir, DPUPRPKP Kota Malang tetap memaksimalkan strategi penanganan banjir lainnya. Yakni, dengan terus melakukan pemantauan melalui Satgas PUPR untuk kondisi drainase di wilayah Kota Malang, terutama ketika hujan deras mengguyur kawasan tersebut.  ” juga tetap digerakan lagi GASS (Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen). Jadi kalau misal hujan, tim Satgas saya minta keliling terus. Sementara itu yang kami lakukan,” pungkasnya. (MN).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *