Untuk Kelurahan Tlogowaru, pembangunan sarana dan prasarana air minum diberi pagu anggaran Rp 1,3 miliar. Rencananya proyek tersebut akan dikerjakan di wilayah RW 04. Pembangunan sumur air bersih juga bakal dikerjakan di wilayah RW 04 Kelurahan Kedungkandang dengan dana sekitar Rp 1 miliar.
Selain itu, masalah gedung serbaguna yang biasa digunakan masyarakat untuk pertemuan dan kegiatan lain juga banyak diprogramkan. Di antaranya di RW 02 Kelurahan Bumiayu Rp 474 juta dan di RW 02 Kelurahan Kotalama Rp 737 juta. Ditambah lagi beberapa proyek besar, misalnya pengembangan Jalan Danau Tigi Rp 2 miliar, Jalan Raya Sawojajar Rp 2,1 miliar, serta pembangunan Jembatan Amprong senilai Rp 4,6 miliar.
Kepala DPUPR Kota Malang Ir. Hadi Santoso mengungkapkan, pertemuan tersebut untuk menerangkan pada masyarakat soal proyek yang bakal dikerjakan. “Dialog dan sosialisasi ini merupakan salah satu implementasi penyelarasan perencanaan teknokratis oleh Pemkot Malang dengan partisipasi masyarakat. Apalagi ada beberapa pekerjaan fifik yang telah melalui proses dan akan mulai digarap Mei ini,” ungkap Soni, sapaan akrabnya.
Selain itu, lanjut Soni, paparan tersebut dinilai penting agar masyarakat tahu jika ada kegiatan pembangunan di wilayahnya. “Ada batas-batas pengerjaan yang mengenai lahan warga, misalnya, orangnya kami minta diundang untuk mendapat penjelasan. Sehingga tidak ada kesan kalau pemkot asal membangun,” tegasnya.
Meski demikian, lanjut Soni, sebagian kegiatan yang menggunakan skema penunjukan langsung (PL) sudah mulai dilakukan. Misalnya kegiatan pemeliharaan rutin, perbaikan insidentil, hingga tambal sulam jalan dan drainase. Sebab jika menggunakan sistem PL, pengerjaan tidak perlu baik lelang karena nilai proyeknya kurang dari Rp 200 juta. Selain itu, tujuan dari pemaparan dan pertemuan dengan warga ini merupakan upaya dari DPUPR untuk memberitahu pembangunan di wilayah mereka, serta mengajak peran aktif warga dengan pihak Pemkot Malang. “Kami ingin menggandeng warga biar mereka juga ikut berpartisipasi dalam pembangunan, baik itu dalam pengawasan, penjagaan maupun perawatan, biar mutu pembangunan semakin baik sesuai standart teknis, dan mereka bisa mengerti serta punya rasa memiliki,” tegasnya. (MN).