Untuk bisa menaiki jembatan sepanjang 20 meter itu, kalian bisa melalui KWW ataupun Kampung Tridi. Langsung saja ke area tengah, dan kalian bisa merasakan sensasi di atas sungai serta melihat pemandangan sekeliling dengan bebas.
Kepala DPUPR Kota Malang, Ir. Hadi Santoso dalam laporannya menyampaikan, pembangunan jembatan kaca “Ngalam” Indonesia, merupakan upaya pemerintah Kota Malang dalam menyediakan infrastruktur yang menghubungkan dua kelurahan yaitu Kelurahan Jodipan dan Kelurahan Kesatrian Kecamatan Blimbing, sekaligus melengkapi wisata lingkungan pada KWW dan Tridi.
Pembangunan jembatan kaca “Ngalam” Indonesia telah mendapatkan ijin dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui keputusan Menteri PUPR no 378/KPTS/M/2017, tanggal 5 juni 2017, tentang pemberian ijin penggunaan sumber daya air kepada DPUPR Kota Malang untuk kegiatan kontruksi jembatan di sungai brantas.
“Data teknis jembatan kaca “Ngalam” Indonesia adalah, panjang jembatan 20 M, lebar jembatan 1,25 M, tinggi jembatan 427 diatas permukaan laut atau 9,5 M diatas permukaan tanah, serta kapasitas jembatan adalah 50 orang”. Beber Soni panggilan akrab Ir. Hadi Santoso ini.
Lantai jembatan kaca menggunakan kaca Tempered Laminated 3×8 mm dan PVB 2×2 mm dengan kekuatan sebesar 200Kg/m2 sesuai SNI dan AS-NZ.
” Untuk masalah Detail Engineering Design (DED) dilaksanakan oleh tim perancang dari UMM, dan pelaksana pembangunan oleh PT INDANA, sedangkan jadwal pelaksanaan dimulai tanggal 8 juni 2017 s/d 25 september 2017, dan peresmianya pada hari senin 9/10/2017″. Pungkas Soni. (MN).