Di Kota Malang sendiri ada beberapa titik bencana rumah longsor, gorong-gorong ambrol dan genangan air.
Di antaranya rumah ambrol di jalan Muharto Gg 6, kelurahana Polehan, di jalan Simp. Sukun Rt 2 Rw 04 kelurahan Sukun rumah di atas bantaran sungai, gorong-gorong ambrol di Bareng Kartini Kelurahan Bareng dan di Kelurahan Tanjungrejo RW 13, genangan air di Pasar besar dan masih banyak lagi titik bencana di Kota Malang.
Menanggapi hal tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang tanggap untuk meminimalisir bencana dengan setiap hari menerjunkan Satuan Tugas (SATGAS)nya untuk meninjau dan menormalisai lokasi yang rawan bencana, khusunya gorong-gorong yang tersumbat sampah dan yang ambrol.
Masih menurut Soni, panggilan akrab Kepala DPUPR Kota Malang ini, intensitas hujan di Kota Malang akhir-akhir ini memang tinggi, ” kami menghimbau untuk warga Kota Malang untuk selalu waspada, terutama yang berada di sekitaran bantaran sungai, karena suatu saat air bisa datang dengan tiba-tiba dengan intensitas sangat besar”. Pungkas Soni.
Bencana alam adalah pengingat bagi kita, bahwa kita harus lebih memperhatikan keseimbangan Alam, lebih memperhatikan hakikat diri kita. Jika Tuhan tidak pernah menciptakan bencana alam, Maka kitalah yang akan menghancurkan Alam, karena kita tak termotivasi untuk merawatnya. (MN).