KADIN DPUPPB KOTA MALANG DAMPINGI WALIKOTA MALANG TINJAU JALAN AMBROL TERUSAN BONDOWOSO

IMG-20161130-WA0062Musim hujan dengan intesitas tinggi di Kota Malang memang perlu kita waspadai, tapi kembali lagi kepada diri kita sendiri untuk berfikir Arif dan Bijak untuk hal ini, bangunan-bangunan tanpa ada surat ijin berdiri tidak pada tempatnya yang memakan bantaran sungai dan gorong-gorong sehingga terjadi penyempitan di sungai dan gorong-gorong, akhirnya tidak bisa menampung air yang mengalir dan meluber ke jalanan. belum lagi kesadaran masyarakat membuang sampah di sungai dan gorong-gorong sehingga terjadi penyumbatan dan pendangkalan. marilah kita selalu untuk berfikir ADIL untuk menempatkan sesuatu pada tempatnya, sehingga musibah tidak akan terjadi dan merugikan orang lain, seperti yang terjadi di Jalan Bondowoso kemarin yang Jalan tersebut ambrol karena gerusan air.

IMG-20161130-WA0056Paska kejadian jalan ambrol akibat diguyur hujan pada Senin, (28/11/2016) lalu yang berlokasi di Jalan Terusan Bondowoso, Kelurahan Gading Kasri, Klojen. Atas kejadian tersebut, Wali Kota Malang, H. M. Anton turun langsung meninjau di lokasi kejadian tersebut. Rabu, (30/11/2016).
Dalam meninjau lokasi, Walikota didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Pengawasan Bangunan (DPUPPB) Kota Malang Dr. Ir. Jarot Edi Sulistyono, Kepala BAPPEDA Kota Malang, Wasto dan ketua DPRD Kota Malang Arif Wicaksono.
Wali Kota Malang, H. M. Anton sampai turun ke dalam lubang yang menganggah di ikuti Jarot panggilan akrab KADIN PUPPB kota Malang melihat jalan yang amblas tersebut. Anton langsung mengintruksikan dinas PU untuk membongkar jalan dengan menggunakan alat berat.
Usai meninjau, pria kerab disapa Abah Anton ini mengatakan usai melihat titik lobang di jalan ambrol itu, pihaknya akan menseriusi penyebab dan permasalahannya.
“Kami ingin segera memperbaiki jalan ini, nantinya akan ketemu apa permasalahan sebenarnya,” kata dia dengan tegas.
Pria nomor satu di Pemerintahan Kota Malang ini menerangkan kalau tidak ditindaklanjuti dengan segera maka akan terjadi lubang-lubang susulan, bila nanti terjadi hujan deras.
“Ini sangat mengkhawatirkan sekali bagi masyarakat. Apalagi dulunya ini sebagai sungai, tapi kenapa sekarang banyak bangunan yang berdiri diatas sungai. Ini harus dipertanyakan,” terangnya.
Dia menegaskan, dengan kondisi seperti ini pihaknya akan bersinergitas bersama dalam menata ruang kota kembali, khususnya infrastruktur jalan. Tapi perlu ada regulasi khusus, dalam menangani bangunan yang berdiri diatas sungai tambahnya. (Muslimin Nyoni).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *