Rombongan tersebut diterima langsung oleh Kepala DPUPR Kota Malang Ir. Hadi Santoso, Sekdin Ir. Sumardi Mulyono, Kabid Air Minum dan Air Limbah Yuni Lestari, Kepala UPT air limbah Ari dan para Stafnya di kantor DPUPR Kota Malang.
Mereka saling bertukar pengalaman dan ilmu, serta kendala yang dihadapi dilapangan tentang sanitasi didaerah masing-masing.
Ir. Hadi Santoso membeberkan, untuk selalu berupaya dan sebisa mungkin bagaimana BAB tidak di sungai dan dibuang ke sungai, “dengan adanya kampung-kampung tematik di Kota Malang, seperti kampung warna-warni, tridi, glintung, kampung putih dan kampung tematik lainya, secara tidak langsung bisa mengurangi masyarakat BAB disungai, karena dengan adanya kampung tematik yang dikunjungi banyak orang, entah itu berwisata, dibuat acara ataupun hanya untuk berselfi, secara otomatis warga akan merasa malu BAB dengan keadaan semacam itu disungai”, tuturnya.
Sementara itu, yang menjadi daya tarik Kabupaten Bogor adalah, IPAL Komunal yang ada di kelurahan tanjungrejo, yang juga bisa untuk lahan belajar, ” kami dengar memang Kota Malang memang sudah banyak kampung-kampung tamatik, saya nanti juga akan meninjau lapangan, terutama ke IPAL di kelurahan Tanjungrejo, kami dari Kabupaten Bogor memang harus belajar banyak dari Kota Malang”, ujar Kepala DPUPR Kabupaten Bogor Ir. Yani Hassan. (MN).