KOTA MALANG MENUJU OPEN DEFECATION FREE (ODF)

Pola hidup yang sehat harus diterapkan oleh semua masyarakat. Salah satunya dengan stop buang air besar sembarangan (SBS) atau Open Defecation Free (ODF). melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang bekerja sama dengan Usaid Iuwash Plus terus melakukan upaya untuk menuju ODF tersebut.

ODF adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan. Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan, sehingga untuk memutuskan rantai penularan ini harus dilakukan rekayasa pada akses ini.

Bidang Air Minum dan Air Limbah (AMAL) DPUPR Kota Malang yang diwakili oleh Endang Tri Rahayu, sekaligus pemateri dalam acara ” Sosialisasi Pengelolaan Limbah Domestik Terkait Open Defecation Free ” di Aula Kantor Kelurahan Tlogomas, senin 26/8/2019, mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi dan mengajak masyarakat untuk bergerak tidak membuang kotorannya disembarangan tempat.

“Pola hidup yang sehat harus diterapkan oleh masyarakat, program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) terus digerakan, kesadaran masyarakat masih rendah terkait SBS ini. Di Kota Malang masih banyak masyarakat yang buang hajat kesungai,”. Ujarnya.

Masih menurut Iin, panggilan akrab Endang Tri Rahayu ini, “Ada lima pilar dalam STBM tersebut yakni stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga yang aman, pengelolaan sampah rumah tangga yang aman, dan pengelolaan limbah cair rumah tangga yang aman”. Imbuh wanita berhijab ini.

Sementara itu, Eko Purnomo Fasilitator Usaid Iuwash Plus yang juga sebagai pemateri kedua dalam sosialisasi tersebut menjelaskan, air yang tercemari oleh kotoran manusia akan menimbulkan berbagai penyakit, ” Hepatitis, Muntaber dan penyakit kulit, dan karena kita buang kotoran sembarangan dampaknya pasti akan kembali ke kita sendiri” paparnya.

Lebih lanjut Eko menjelaskan, Biofilter adalah sistem pengolahan air limbah dengan memanfaatkan mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang terlekat pada permukaan media kontak sebagai media. ” Teknologi biofilter akan membuat limbah yang mengalir ke septic tank diubah menjadi jernih sehingga tidak mencemari lingkungan, karena didalamnya ada penyaring ‘sarang tawon’. Airnya jadi bening sehingga sudah aman ketika dibuang ke sungai,” tutur Eko.

Limbah cair rumah tangga yang berasal dari kamar mandi, dapur, dan cucian pakaian akan mengalir ke septic tank tersebut. Pembangunan septic tank biofilter ini merupakan percontohan yang dibangun di permukiman. “Harapannya, biofilter digunakan oleh masyarakat lebih banyak di Kota Malang lagi, sehingga limbah cair tidak mencemari lingkungan karena sudah diurai terlebih dahulu”. Pungkas Eko Purnomo.  (MN).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *