Tim GS Pro dari jurusan Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama PT Inti Daya Guna Aneka Warna (INDANA) produsen cat Decofreh terus melakukan pemantauan Ngalam Mural Festival Volume 1 (Ngamfest). Selain batik Malangan, juga mengusung tema topeng.
Salah satu anggota tim, Wira mengatakan, tema itu sengaja diusung untuk mempromosikan dan menghidupkan kembali budaya Malangan. Ia membeberkan kriteria penilaian pada kegiatan yang digelar bulan September 2017 ini yakni estetika. Selain itu, makna atau pesan yang disampaikan dari mural. “Yang terpenting memang makna dan pesan dalam mural harus bisa dimaknai. Jadi peserta tidak asal menggambar mural, tapi harus juga berpesan moral,” lanjut mahasiswa Jurusan Komunikasi semester akhir UMM ini.
Ia mengatakan, biaya pendaftaran sebesar Rp100 ribu. Dengan biaya tersebut, peserta mendapat peralatan cat dari panitia. Untuk tambahan peralatan lainnya, lanjut dia, bisa membawa tambahan sendiri.
Kriteria mural festival ini, sambungnya, untuk usia 18 tahun ke atas. Technical Meeting (TM) akan dilakukan pada 10 September lalu. Pada hari H, kataWira, lomba dimulai dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Juri berasal dari lembaga kebudayaan, Pemkot dan seniman.
Selain festival mural, juga ada additional lomba lainnya. Yakni lomba fotografi. Lomba fotografi tema bebas menggunakan masing-masing kreasi. (MN).
Luar biasa. semoga kreatifitas anak-anak tersalurkan dengan baik biar tidak terjadi aksi vandalisme.
kami dari Mural Jogja
Mantap, bisa menjadi alternatif kaum milenial untuk berkreasi
Salam dari kami
Tsaqafah