PELEBARAN JALAN SUKARNO HATTA – BOROBUDUR TELAN ANGGARAN 20 MILIAR

Bidang Bina Marga Pemerintah Provinsi (PEMPROV) Jatim dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bina Marga Provinsi Jatim sebagai pelaksana serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang sebagai fasilitator dan pendamping, pekan depan bakal melaksanakan pelebaran dua jalur di ruas jalan sepanjang 1,8 kilometer mulai Jalan Borobudur sampai Jalan Soekarno Hatta (patung pesawat).

Perwakilan Dinas Bina Marga Provinsi Jatim, M. Amirullah yang didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Malang, Ir. Hadi Santoso dan Kepala UPT Bina Marga Provinsi Jatim, Bambang Effi, Camat Lowokwaru, Imam Badar, Kapolsek dan Danramil Kecamatan Lowokwaru ketika menghadiri sosialisasi pelaksanaan pelebaran jalan ruas Borobudur-Soekarno Hatta di Kantor Aula Kelurahan Mojolangu, hari Senin tanggal 29/5/2017 menyampaikan, PEMPROV Jatim akan menyiapkan anggaran sekitar Rp 20 miliar untuk pembangunan jalan yang diproyeksikan rampung pertengahan bulan desember 2017 ini.

M. Amirullah menjelaskan pelebaran ruas jalan di Soekarno Hatta-Borobudur akan digarap dengan kontraktor minggu ini dengan menghabiskan pagu anggaran APBD I sekitar Rp 20 miliar dan pagu penawaran kontrak sekitar 15,8 miliar. “kami sudah teken kontrak pada mulai 26 Mei 2017 dan perjanjian Surat Perintah Kerja (SPK) dimulai pada 29 Mei 2017 dan berakhir masa kontrak pada 24 Desember mendatang,” kata Amirullah pada
acara sosialisasi yang dihadiri ratusan warga Mojolangu yang tanahnya terkena imbas pelebaran jalan tersebut.

Secara teknis pelebaran ruas Jalan Soekarno Hatta-Borobudur ini akan dilakukan dengan membuat dua jalur dengan pembatas jalan (median) yang akan dibangun taman, dan sisi tepi jalan diperlebar.  “Rencana pelebaran jalan 17 meter terdiri dari 1 meter median, 7 meter jalan dua sisi, dan 1 meter saluran air dua sisi jalan. Panjang jalan pelebaran sekitar 1,8 kilometer,” terangnya.

Dia mengungkapkan agar proses pengerjaan jalan tidak mengganggu aktivitas warga sekitar maka, kemungkinan besar proses pengerjaannya dilakukan malam hari.
“Kami akan  mengerjakannya sekitar 85 persen proyek ini pada malam hari mengantisipasi kemacetan.  Kita juga  tetap memanfaatkan jalur utama bagi pengguna jalan, karena letak pelebaran jalan masuk dalam naungan kewenangan Provinsi Jatim,” tambahnya.  (MN).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *