PELEBARAN JALAN SULIT TERWUJUD, APBD-P 2020 PEMKOT MALANG TETAP FOKUS PENANGANAN COVID-19

Rencana pelebaran 30 titik di kawasan Kota Malang untuk mengurangi kemacetan nampaknya benar-benar sulit direalisasikan tahun ini. Karena Pemerintah Kota Malang nampaknya masih tetap konsentrasi pada penanganan covid-19 hingga APBD-Perubahan 2020.

Sekretaris Daerah Kota Malang, Drs. Wasto menyampaikan, kemampuan keuangan Kota Malang pada APBD-Perubahan 2020 dan APBD 2021 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Lantaran terjadi penurunan pendapatan hingga penurunan Dana Alokasi Umum (DAU). “Pendapatan turun, dan anggaran dialihkan untuk penanganan covid-19,” katanya.

Dengan begitu, lanjutnya, kemampuan pembiayaan di APBD-Perubahan 2020 dan APBD 2021 dipastikan mengalami penurunan. Karena kondisi berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Di mana pendapatan daerah relatif mengalami kenaikan dan tak ada pembiayaan covid-19. “Sehingga tahun-tahun sebelumnya kemampuan membangun lebih memadai dan cukup tersedia,” jelasnya.

Lebih jauh mantan Kepala Bappeda Kota Malang itu menyampaikan, untuk menindaklanjuti SKB Menteri Keuangan dan Mendagri mengenai refocusing dan realokasi, maka pada APBD-Perubahan 2020 Pemkot Malang masih konsentrasi pada penanganan covid-19.

Sebagai informasi, Pemkot Malang berencana melakukan pelebaran di 30 titik persimpangan.  Pada rencana awal, persimpangan yang akan dilebarkan itu meliputi Jalan Muharto, Polehan, Sawojajar, Soekarno Hatta, Sulfat, Mergan hingga kasawan Tunggulwulung. Sejak 2019, kajian dan pemantauan mengenai titik tersebut telah dilakukan. Pelebaran jalan menjadi salah satu rencana penanganan kemacetan di Kota Pendidikan ini. Karena berdasarkan kajian yang dilakukan, titik kemacetan selalu banyak terjadi di area persimpangan.  (MN).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *