Kepala DPUPR Kota Malang Ir. Hadi Santoso hadir memberikan paparan secara langsung dengan didampingi Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPR Kota Malang Ir. Didik Setyanto dan Kabid SDA dan Drainase Ir. Bambang Nugroho. Hadir pula perwakilan-perwakilan kelurahan, LPMK, BKM, RT/RW, serta tokoh masyarakat setempat. Dialog dengan seluruh elemen masyarakat itu dimoderatori Camat Lowokwaru Imam Badar.
Ir. Hadi Santoso mengungkapkan pertemuan ini untuk menerangkan pada masyarakat soal proyek yang bakal dikerjakan dalam waktu dekat ini. Juga mengecek benar atau tidaknya titik pengerjaan, serta mengajak masyarakat berpartisipasi dalam pengawasan proses pembangunan dan perawatan ke depan. “Kami buka diskusi terkait kegiatan yang sudah kami lelang dan ini kami informasikan kembali ke masyarakat,” ujar Soni, sapaan akrabnya.
Soni mengakui, belum semua permasalahan infrastruktur di masyarakat bisa ditangani tahun ini. “Untuk yang belum bisa kami tangani melalui proyek, bisa dianggarkan melalui dana insidentil atau pemeliharaan,” terangnya. Pihaknya juga berharap adanya dukungan masyarakat. Tanpa dukungan masyarakat, lanjut Soni, pengerjaan proyek-proyek pemerintahan tidak akan sukses. Termasuk pengawasannya di lapangan.
Setiap tahun, DPUPR juga selalu mengirim informasi proyek, baik ke pihak kecamatan maupun kelurahan yang memberitahukan bahwa ada pengerjaan. “Kontraktor juga akan kami minta kulo nuwun (permisi) sebelum mulai mengerjakan,” tegasnya.
Beberapa proyek yang digarap tahun ini di Kecamatan Lowokwaru misalnya pemeliharaan berkala Jalan Sarangan senilai Rp 1,3 miliar, pengembangan jembatan Jalan Tlogosari Rp 1,9 miliar, peningkatan jaringan irigasi D.I Kajar IID Rp 1,4 miliar, dan lain-lain. “Tadi juga ada masyarakat yang meminta pembangunan plengsengan makam di utara kantor Kelurahan Tasikmadu. Nah, karena bukan kewenangan kami, nanti juga teruskan ke disperkim atau dinas-dinas lain,” paparnya.
Sementara itu, LPMK Merjosari Misranto mengapresiasi kegiatan tersebut. Dia juga menyatakan bersedia mendampingi petugas DPUPR untuk cek lokasi agar pengerjaan proyek benar-benar tepat sasaran. Sehingga masalah banjir di wilayah tersebut bisa segera teratasi. “Tadi ada proyek drainase di Jalan Simpang Gajayana. Ini sangat ditunggu masyarakat karena di titik itu selalu banjir setiap hujan,” pungkasnya. (MN).