PERBAIKI JEMBATAN MUHARTO, DPUPR KOTA MALANG GUNAKAN ANGGARAN BIAYA TIDAK TETAP

Kondisi Jembatan Muharto semakin hari semakin tidak kondusif. Selain karena terdapat retakan yang terdapat di tengah jembatan, aturan lalu lintas yang diterapkan tidak pernah di indahkan dan terus dilanggar oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab. Sudah tercatat 14 tiang himbauan larangan melintas di jembatan muharto rusak karena tertabrak.  Meski begitu tidak banyak yang bisa dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.

Pasalnya perbaikan Jembatan Muharto tidak dapat dilakukan dengan tergesah-gesah dan sesegera mungkin, harus melalui aturan. Anggaran tidak bisa langsung diubah secara tiba-tiba. Karena aturan dalam regulasi sudah jelas. Jika Pemkot tetap melakukanya, maka akan melanggar aturan dan nanti ada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang jadi korban.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang Ir. Hadi Santoso menjelaskan, perbaikan jembatan muharto tetap harus diperbaiki, karena itu memang kebutuhan yang urgent bagi warga, ” Pemkot Malang melalui DPUPR Kota Malang akan memperbaiki jembatan muharto mulai minggu ini dan akan kami lakukan dalam waktu satu bulan kedepan”. Paparnya.

Lanjut Soni, panggilan akrab Kepala DPUPR Kota Malang ini, anggaran yang dipergunakan dalam perbaikan jembatan muharto menggunakan Biaya Tidak Terduga (BTT), ” anggaran yang kami pakai melalui BTT sebesar Rp. 1,5 Miliar, anggaran ini dari dana insidentil, dan tidak akan mengganggu anggaran pada tahun 2020 nanti”. Terangnya.

Masih menurut Soni, perkiraan lama pekerjaan adalah selama 1 bulan, dan lebih banyak dilakukan pada malam hari biar tidak mengganggu warga dalam aktivitas melintasi jembatan, ” perbaikan jembatan kami upayakan tidak mengganggu warga yang melintas, tapi tidak menutup kemungkinan ada saatnya kami tutup total nanti, biar pekerjaan bisa maksimal”. Lanjutnya.

Kami minta bantuan dan dukungan bagi warga Kota Malang selama perbaikan jembatan muharto, ” ya paling tidak mengingkatkan warga yang melintas dengan membawa kendaraan dengan tonase di atas 3 ton untuk tidak melintas dijembatan muharto dulu selama proses perbaikan, dan kami juga minta maaf selama kegiatan mengganggu warga sekitar dan yang melintas”. Pungkas Soni.  (MN).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *