Selama dua hari, untuk menyambut HUT ke 104 Kota Malang seluruh staf pemerintahan memang diminta mengenakan pakaian khas Malangan. Tak hanya itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Wasto yang memimpin apel juga melakukan hal di luar kebiasaan.
Yakni meminta seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) menyampaikan laporan menggunakan bahasa Jawa walikan yang menjadi ciri arek Malang.
“Tujuannya menggunakan bahasa walikan khas Malang dalam apel pagi kali ini untuk mengingatkan kembali terhadap penjajahan zaman dulu. Para pejuang menggunakannya sebagai sandi untuk mengelabuhi penjajah Belanda kala itu,” ujar Wasto. Pada hari jadinya yang ke-104 ini Pemerintah Kota Malang memilih tema Bertumbuh Melayani. Menurut Wasto, pertumbuhan itu salah satunya dimulai dari pembangunan infrastruktur Kota Malang. “Respons dari anak-anak di luar daerah yang memilih untuk menempuh pendidikan di Kota Malang itu lah yang dikatakan bertumbuh,” paparnya.
Wasto menegaskan, Kota Malang memasuki usia 104 bukan sebuah usia muda. Namun, Kota Malang tidak mau berjalan mundur atau termakan tuanya usia. “Kota Malang terus tumbuh dan berkembang seiring bertambahnya usia. Tumbuh menjadi sebuah kota besar. Tumbuh menjadi lebih baik. Tumbuh di kancah nasional dan internasional, dan selalu siap untuk melayani dan menyejahterahkan masyarakat,” harapnya. (MN).