RANGSANG KEPDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN, DPUPR KOTA MALANG GELAR BAKTI BERSIH DI MERJOSARI

Gerakan bakti bersih yang terus digalakkan Pemerintah Kota (PEMKOT) Malang terus berlanjut, dengan di kordinir Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang  (DPUPR) Kota Malang, minggu tanggal 13/1/2019 melakukan bakti bersih di jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari Lowokwaru Malang.

Bakti bersih ini bertujuan menyeimbangkan perencanaan teknokratis dengan partisipatif warga  dalam penanganan banjir yang terus terjadi saat musim penghujan. PEMKOT Malang juga berharap partisipasi aktif dari masyarakat.

Bakti bersih di Merjosari di hadiri oleh Camat Lowokwaru  Imam Badar, lurah beserta stafnya, Satuan Tugas (SATGAS) DPUPR Kota Malang, pasukan kuning DLH, RT dan RW bersama warga, Mereka bergotong-royong  membersihkan gorong-gorong dan drainase serta sampah di wilayah Kelurahan Merjosari.

Kepala Bidang SDA dan Drainase DPUPR Ir. Bambang Nugraha mengungkapkan, kegiatan kerja bakti tersebut merupakan kesepakatan antara pihak DPUPR Kota Malang dengan pengurus kecamatan dan kelurahan dalam rapat koordinasi sebelumnya.

“Ada beberapa titik sasaran berdasarkan usulan warga Merjosari, titik tersebut sering terjadi genangan, termasuk yang didepan apotik dan indomaret ini, Kami berharap hal positif ini menular ke wilayah yang lain dan tidak menutup saluran air dengan bangunan” ucapnya.

Hari Widodo, koordinator satgas DPUPR Kota Malang, saat melakukan bakti bersih mengatakan, ada beberapa pekerjaan yang sesuai melalui proses awal pelaksanaan. Namun karena kurangnya rasa memiliki dan keperdulian terhadap lingkungan, gorong-gorong yang semula ada  ditutup dan tersumbat sampah yang sangat banyak,” ujarnya.

Menurut Bengbeng, panggilan akrab kordinator SATGAS DPUPR Kota Malang ini, selain mengalirkan informasi program kerja DPUPR, bersama camat, pihaknya ingin juga menyerap beberapa aspirasi dari bawah atau masyarakat. “Dengan kegiatan ini, kami mengajak warga untuk mengerti kondisi yang sebenarnya di lapangan, tidak saling menyalahkan dan mencari pembenaran sendiri,” ungkapnya.

Tidak tertutup kemungkinan pola-pola seperti itu dilakukan secara ajeg dan bergantian di kecamatan-kecamatan lainnya. DPUPR Kota Malang mengapresiasi positif respons tersebut.  Apalagi, hal ini tumbuh dari kesadaran warga. “Pekerjaan tidak akan membawa hasil maksimal kalau tidak diikuti dengan kesadaran untuk menjaga lingkungan,” tandasnya.  (MN).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *