Kepala Dinas Pekerjaam Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Ir. Hadi Santoso menyampaikan, tumpukan sampah tersebut diperoleh dari hasil bersih-bersih Satuan Tugas (SATGAS) DPUPRPKP. Setidaknya ada satu bak mobil pick up sampah yang berhasil dibawa. “Sampahnya memang banyak. Dalam satu kali bersih-bersih kami memang selalu mendapat sampah lebih dari satu bak mobil pick up,” katanya.
Karena ketika sampah tersumbat di saluran air, maka akan sangat berdampak besar. Salah satunya adalah melubernya air ke jalan saat hujan deras. Karena air yang semestinya masuk ke area saluran air tak dapat ditampung secara maksimal. “Mohon untuk tidak buang sampah ke saluran air. Karena itu akan mengakibatkan luapan air saat hujan,” tegas pria berkacamata itu.
Lebih jauh pria yang akrab disapa Soni itu menjelaskan, Pemerintah Kota Malang saat ini memiliki banyak inovasi yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Salah satunya adalah mengolah limbah sampah plastik menjadi paving.
“Silahkan datang ikut pelatihan bersama kami. Pelatihan terbuka bisa diikuti siapa saja. Dan kami rutin menggelar pelatihan. Minggu depan pelatihan digelar di Kecamatan Blimbing,” imbuhnya.
Melalui inovasi yang dibuat tersebut, diharapkan kesadaran masyarakat untuk tak buang sampah sembarangan bisa terus ditingkatkan. Sehingga, secara berangsur sampah yang ditemukan di saluran air dapat ditekan. (MN).