Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPR Kota Malang Ir. Didik Setyanto mengungkapkan, perbaikan sebenarnya sudah direncanakan sejak 2017. Namun karena tahun itu pihaknya mengalami keterbatasan anggaran, maka pembenahan saluran air urung dilakukan. “Kalau jalannya, sudah dilakukan pembenahan dengan di Hotmix. Selanjutnya kami akan lakukan pembenahan saluran air. Sebenarnya permasalahan di Bandulan itu kan air. Di sana kalau hujan, kan airnya meluap seperti sungai. Volume saluran sudah nggak muat,” ungkapnya.
Detail Engineering Design (DED) pembenahan saluran air di sepanjang jalan kawasan Bandulan tersebut sudah ada. Dimulai dari pertigaan arah ke Pandan Landung sampai dengan jembatan arah ke Kasin. “Mudah-mudahan untuk pembenahan tahun ini, dananya masuk dana hasil bagi cukai tembakau (DBHCT). Kalau itu gol, kami garap tahun ini,” ucap Didik.
Ia juga mengungkapkan, selain air, penyebab rusaknya jalan di kawasan tersebut juga akibat banyaknya truk yang melebihi muatan atau tonasenya. Sehingga kekuatan jalan tidak mampu menumpu beban kendaraan yang akhirnya mempercepat jalan rusak.
Karena itu, antinya DED dibuat sedemikian rupa untuk mengatasi permasalahan tersebut agar air tidak meluap ke jalan yang akhirnya bisa merusak jalan yang telah diperbaiki. “Kalau untuk memberikan imbauan tertulis kepada pemilik kendaraan di sekitar kawasan tersebut, masih belum. Mengingat daerah itu kawasan pabrik, nanti pasti akan ada imbauan agar bisa mematuhi aturan beban muatan,” pungkasnya. (MN).