Dibeberapa Tempat Masyarakat Sebagai Korban Sekaligus Pelaku Dari Adanya Genangan Di Kota Malang

14364684_1667664940215774_2165594748661270076_nSeakan tidak mau kalah dengan jakarta, masyarakat Kota Malang sepertinya mendesak untuk diingatkan akan pentingnya  tidak membuang sampah sembarangan. Semakin hari temuan sampah yang memenuhi saluran drainase, got dan sungai di Kota Malang semakin parah, kalau beberapa waktu kemarin ditemukan bantal, pakaian, balok-balok kayu, material sisa bongkaran dan tentunya sampah rumah tangga.

Kemarin hari senin 19 September 2016 temuannya sungguh mencengangkan. Kalau di Jakarta masyarakat dihebohkan dengan temuan sisa-sisa kabel, di Saluran air Jalan Bareng Kartini Gg I Kelurahan Bareng Kecamatan Klojen , Satgas DPUPPB Kota Malang menemukan adanya Spring Bed rusak yang menutup drainase, hal ini sepertinya sudah sangat keterlaluan mengingat ukuran materialnya yang sangat besar dan sudah dipastikan kalau dibuang di saluran air akan bisa menutupi aliran air,

Penanganan kebersihan, keindahan dan kenyamanan kota memanglah perlu ditangani di semua wilayah Kota Malang, tidak hanya di jalan-jalan protokol, atau tempat-tempat tertentu saja, perlu ada niatan dan kesadaran dari semua pihak untuk bersama-sama berfikir dan bertindak demi kebaikan dan kenyamanan Kota Malang.

Genangan yang terjadi di Kota Malang salah satu sebabnya adalah bukan semata-mata kurangnya saluran pembuangan air / drainase, kontur tanah di Kota Malang yang juga dialiri oleh  beberapa sungai seharusnya tidak boleh terjadi banjir kalau ditangani dengan baik. Pembangunan drainase dan saluran air sudah setiap kali dilakukan, namun begitu permasalahan genangan di kawasan permukiman dan beberapa jalan protokol selalu saja terjadi. permasalahnnya bukan drainase yang kurang, tetapi drainase yang ada tidak cukup mampu untuk menampung beban kejut awal ketika hujan terjadi, permasalahnnya salah satunya adalah banyaknya saluran drainase yang tersumbat sampah dan pendangkalan drainase.

Genangan yang terjadi di Kota  Malang tidak ada yang terjadi sampai lebih dari 1 jam, ini membuktikan bahwa genangan yang terjadi dikarenakan adanya antrian air untuk bisa masuk ke drainase, sehingga air hujan menggenang di jalan dan permukiman penduduk ketika terjadi hujan. kalau saja masyarakat sadar untuk bisa membantu menjaga kebersihan saluran drainase yang ada di wilayahnya sepertinya tidak ada lagi permasalahan genangan yang ada di Kota Malang. Masyarakat disatu sisi sering mengeluhkan hal ini, mereka merasa menjadi korban dari pembangunan yang dianggapnya tidak memihak tetapi disis lain mereka juga sebagai pelaku dari tidak berfungsinya drainase / got-got yang tidak berfungsi secara optimal. Eko Wahyu W

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *