TANGGULANGI TERJADINYA BANJIR DI KOTA MALANG, SUMUR INJEKSI MULAI DI TERAPKAN

Persoalan banjir menjadi salah satu momok yang belum terselesaikan di Kota Malang. Penyebabnya, tak lain karena tumpukan sampah yang mengaliri sungai. Bahkan, saluran drainase ikut tersumbat sampah yang menjadikan air tak dapat terserap dan menyebabkan banjir di beberapa kawasan. Upaya-upaya untuk mengatasi itu sudah dilakukan, dengan terus menggalakkan GASS (Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen).

Namun, untuk lebih menunjang permasalahan banjir Pemerintah Kota (Pemkot) Malang telah memetakan Peta Zonasi Drainase dan Sumur Injeksi di setiap wilayah kecamatan dan kelurahan. Kemarin hari Selasa, 11/2/2020, gerakan pembuatan sumur injeksi dikerjakan pembuatanya di area Kecamatan Blimbing, setelah beberapa hari kemarin di lakukukan di kantor Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang sebagai pembukaan dan percontohan.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyatakan, Pembuatan sumur injeksi pertama di kantor DPUPRPKP Kota Malang, dan dilanjutkan di Kantor Kecamatan Blimbing ini untuk menjadi percontohan wilayah lainnya. Hal itu juga menjadi salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan banjir yang kerap terjadi.

“Karena ternyata dilihat dari beberapa kasus banjir tadi ternyata ada sumbatan sampah yang luar biasa. Sumur injeksi ini akan terus diupayakan di setiap kelurahan, termasuk menggerakkan GASS yang kita harapkan terus dilakukan oleh masyarakat,” ujarnya.

Melalui sumur injeksi, dijelaskannya juga dapat menabung air untuk meningkatkan debit air tanah. Program ini juga akan menjadi penanggung jawab dari masing-masing kelurahan. “Pak lurah yang menjadi penanggung jawab masing-masing drainase kelurahan. Dan ini salah satu upaya untuk mengurangi genangan-genangan air, harapannya bisa terminimalisir dari situ (sumur injeksi),” imbuhnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, pembagian pemasangan sumur injeksi di setiap kelurahan akan ada minimal 10. Jumlah tersebut nantinya akan disesuaikan dengan pantauan dari setiap kelurahan, lokasi mana saja yang menjadi rawan banjir. “Rencananya setiap kelurahan 10, minimal ya. Jadi nanti penunjukkannya berdasarkan informasi dari lurah, setiap lurah harus keliling kalau hujan. Titik-titik mana yang ada banjir, yang susah teralirkan ke drainase itu nanti yang kita pasang sumur injeksi,” tandasnya.  (MN).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *