TINGKATKAN KAPASITAS PENGELOLAH IPAL, DPUPR KOTA MALANG LAKUKAN MONITORING

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang, melalui Bidang Air Minum dan Air Limbah (AMAL) mengharapkan agar ada peningkatan kapasitas pengelolaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Di Kota Malang, terdapat sekitar 98 IPAL. Namun dari jumlah tersebut, sebanyak 20 IPAL masih belum terdapat pengelola.

Karena itu, pihak Bidang AMAL DPUPR Kota Malang melakukan monitoring dan peningkatan kapasitas kinerja serta pelaporan pengelola IPAL komunal dengan mengumpulkan sejumlah perwakilan dari RW pada lokasi 98 IPAL tersebut, senin 15/7/2019 di Hotel Trio Indah 2.

Kepala Bidang AMAL DPUPR Kota Malang, Yuni Lestari menjelaskan dalam acara tersebut, mungkin ada hal atau suatu kendala, “Kita tanya, apa kendalanya, apakah IPAL nya rusak, apakah ada masalah lainnya sehingga nggak berjalan dan mangkrak. Makanya dalam monitoring ini kita akan galakkan sekarang biar maksimal,” bebernya

Lanjut Yuni, pihaknya juga berharap kedepannya IPAL berjalan dengan lancar serta diharapkan masyarakat merasa untuk saling memiliki dan ikut merawat IPAL. “Jangan merasa nggak butuh IPAL, nggak pakai IPAL nggak apa-apa. Tapi harus dipikirkan beberapa puluh tahun kedepan untuk anak cucu gimana kalau nggak Ada IPAL,” bebernya

Sebenarnya, dalam pengelolaan IPAL, memang sudah terdapat asosiasi Pengelolaan seperti Hippam. Karenanya, saat ini DPUPR mendorong masyarakat untuk bisa aktif dan melakukan pengelolaan IPAL dengan baik. “Semua tergantung masyarakat. Ya disarankan masyarakat pengurus IPAL bisa membuat minimal paguyuban yang nantinya dilanjutkan untuk memiliki legalitas yang sah, serta memiliki Anggaran Dasar Rumah Tanggapan (ADRT),” jelasnya

Dari situ, lebih lanjut Yuni menjelaskan, dengan adanya legalitas yang sah, maka hal tersebut bisa mempermudah pengelolaan IPAL untuk bisa mengajukan bantuan dari pemerintah. “Dalam pengelolaan IPAL sendiri, tentunya masyarakat bisa dengan kreatif mengelolah IPALnya. Misalkan ada kolam renang, ada kebun yang ditanami sayur dan lain-lain, nanti bisa juga ada biaya sukarela yang kesana, ya sekedar untuk perawatan,” pungkasnya. (MN).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *