Pemerintah Kota (PEMKOT) Malang sudah mulai membenahi beberapa ruas jalan berlubang, meskipun baru tahap Patching (penambalan aspal luar sebelum di Hotmix). Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji mengajak warga tidak membuang sampah sembarangan. Menurutnya, pembenahan jalan berlubang akan sia-sia jika tidak ada kepedulian dari masyarakat.
Mayoritas penyebab jalan berlubang karena air yang menggenangi jalan, air akan mengikis aspal jalan karena banyak selokan yang buntu akibat sampah menumpuk. “Masa di saluran air di pinggir jalan banyak ditemukan dipan, kasur, kayu, dan bermacam sampah lainya, kalau ini terus dibiarkan, perbaikan jalan berlubang akan percuma,” ujarnya.
Saat memantau perbaikan saluran air di belakang Ramayana beberapa hari lalu, Sutiaji menemukan saluran air yang buntu. Hal itu membuat air tidak bisa mengalir ke Sungai Brantas yang melewati Jalan Aris Munandar.
Makanya Sutiaji mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. “Pemerintah juga terus berupaya melakukan pembenahan, seperti memberi pagar di Jembatan Muharto agar tidak ada warga yang membuang sampah ke sungai,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang, Ir. Hadi Santoso mengatakan pihaknya gencar melakukan upaya perbaikan terhadap fasilitas atau infrastruktur.
Upaya perbaikan itu dilakukan kepada insfratuktur yang mengalami kerusakan dan butuh penanganan segera. “Dalam proses perbaikan ini, kami mengambil waktu di sela musim hujan. Kami ingin cepat, tapi kalau alam lagi bicara (hujan), tentu kami harus mengatur ritmenya,” terangnya.
Pria yang akrab dipanggil Soni itu sudah menerjunkan tim Satgas DPUPR yang terus rutin setiap hari melakukan normalisasi gorong-gorong. Meski dalam kondisi berpuasa, Satgas DPUPR tak pernah libur atau absen untuk melakukan normalisasi dan terus tetap bekerja. (MN).