Memang miris, penyebab banjir di Kota Malang sebagian besar adalah sampah rumah tangga. Kasur, bantal, kayu hingga spanduk dan potongan kabel selama ini dibuang seenaknya saja oleh oknum warga yang tak bertanggungjawab di saluran air bahkan sungai. Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Kota Malang, Drs. Wasto saat hadir dalam acara acara peringatan HUT ke 8 Kader Lingkungan Kota Malang, yang di pusatkan di halaman Kantor Kecamatan Kedungkandang (9/12 ’18).
Drs. Wasto menyebutkan, perilaku warga yang kurang baik tersebut harus segera diubah sedini mungkin, karena meskipun berbagai upaya mencegah banjir dilakukan, salah satu contoh yang dilakukan tiap hari oleh Satuan Tugas (SATGAS) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang, namun membuang sampah masih dilakukan sembarangan, maka hasilnya tidak akan maksimal. “Cintai lingkunganmu, rawat dan jadikan sekitarmu bersih serta asri,” katanya melalui keterangan tertulis.
Kepada para kader lingkungan, dan masyarakat Kota Malang, pria yang gemar olah raga lari ini menitipkan pesan agar para kader lingkungan Kota Malang mampu menjadi penjaga fungsi saluran maupun sungai di lingkungannya masing-masing, jangan cuman mengandalkan tenaga SATGAS DPUPR Kota Malang malam yang jumlahnya sangat terbatas, yaitu 12 orang.
Karena selama ini, aktivitas kader lebih banyak pada aspek penghijauan dan pengelolaan sampah, maka dengan perkembangan yang ada peran strategis kader akan terus dikuatkan. “Karena sangat tidak bagus jika lingkungan sekitar kita tidak bersih. Menjaga lingkungan harus dimulai dari diri sendiri,” puskas Drs. Wasto. (MN).