Kebiasaan masyarakat dalam membuang sampah sembarangan di beberapa tempat di Kota Malang, rupanya membuat geram warga sekitarnya. Kegeraman itu membuat masyarakat akhirnya menulis kata-kata imbauan yang cukup unik, bahkan kadang terkesan ngeri. Seperti contohnya di kawasan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Di kawasan rerimbunan bambu dekat sungai, memang banyak masyarakat yang membuang sampah di kawasan tersebut, sehingga warga berinisiatif membuat imbauan yang unik.
“Ya Allah Ya Tuhan Kami, Cabutlah orang yang membuang sampah di sepanjang jalan ini. Azablah keseluruhan warganya, persulitlah segala urusannya. Jadikanlah keturunannya anak durhaka. Masukanlah ke neraka jahanam. Amien Al fatehah,” tulis warga yang mengatasnamakan Kaderling Karangbesuki.
Selain itu, ada juga peringatan lucu yang dipasang di kawasan Jalan Sudimoro, Mojolangu, Lowokwaru, Kota Malang. Di kawasan tempat terpasang papan imbaun tersebut, tergambar sebuah gambar hantu luar negeri yang filmnyanya cukup tenar yakni Valak.
Dalam papan tulisan imbauan bersama foto hantu valak tersebut tertulis “Dilarang buang sampah di sini, setannya marah”. Tulis dalam papan imbauan tersebut.
Selain itu, di tempat yang sama, juga terdapat satu lagi tulisan papan imbauan yang berdekatan dengan gambar valak. Dimana dalam papan imbauan tersebut tertulis “Awas buang sampah di sini didenda Rp 1.000.000”. “Koyok e setan e wes nyerah, menungso wes gak wedi karo setan, malah setan e kemanungsan, mugo-mugo cara didendo duit iso garai menungso wedi. Menungso iku kan akeh-akeh wedi kelangan duit (Sepertinya setan sudah nyerah, manusia sudah tidak takut sama setan. Malah manusia setannya. Semoga dengan cara didenda, bisa membuat takut. Manusia kebanyakan kan takut kehilangan uang,”
Memang beberapa kalangan masyarakat masih ada yang belum sadar untuk membuang sampah pada tempatnya, namun pihak Pemkot sangat mengapresiasi dengan masyarakat yang juga aktif peduli terhadap lingkungan.
Hal seperti itu memanglah sangat bagus, masyarakat menunjukan kepeduliannya kepada lingkungan, agar tidak buang sampah sembarangan.
Namun harapan masyarakat bisa membuat imbaun- imbauan yang tidak provokatif atau dengan kata-kata kasar. Sehingga lebih mengena kepada masyarakat.
Kalau dibuat dengan kata-kata kasar orang malah marah, dan malah tetap membuang sampah sembarangan. Sehingga harus dibuat dengan kata yang pas, unik namun mengena dan tidak kasar.
Semoga bisa menggugah kesadaran dan mengurangi masyarakat membuang sampah ke sungai, karena hal tersebut bisa menyebabkan terjadinya bencana banjir. (MN).