Hujan lebat yang mengguyur Kota Malang dan sekitarnya, kamis 4/7/2019 mulai sore hingga malam hari meninggalkan sampah dan genangan air beberapa titik. Warga berusaha membersihkan lingkungan dari sampah yang terbawa oleh arus air hujan. Kondisi parah terjadi di Jalan Ir. Rais GG 15 Kelurahan Tanjungrejo Sukun.
Satuan Tugas (SATGAS) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang melakukan pembersihan selokan (drainase) dari tumpukan sampah setiap hari disemua titik di Kota Malang menjadi tantangan tersendiri. Musim kemarau yang relatif panjang dan kadang masih turun hujan, terpotret banyak saluran drainase yang justru “dimanfaatkan” warga untuk membuang sampah.
“Perilaku masyarakat, pada akhirnya menjadi penentu kualitas lingkungan. Sebaik apa pun, sarana dan prasarana yang ada, apabila tidak ditopang dari perilaku ramah dan kepedulian kita terhadap lingkungan, ya percuma pasti berdampak negatif, dan akan menimbulkan musibah dan bencana” ujar Ir. Hadi Santoso, Kepala DPUPR Kota Malang dikantornya. Menurut penggemar olah raga bersepeda tersebut, ditengarahi banyak saluran drainase yang terkendala karena faktor perilaku kurang bertanggung jawab seperti itu. “Melalui Satuan Tugas (SATAGAS) DPUPR, kita setiap hari terus monitor dan membersihkan saluran air yang selalu bertumpukan sampah, dan menimbulkan genangan air“imbuh Pria ramah tersebut.
Sementara itu, Walikota Sutiaji, menghimbau kepada aparat wilayah beserta masyarakat untuk menggalakkan giat bersih bersih lingkungan. “Harus kita antisipasi dini memasuki musim penghujan, sekaligus mendorong perilaku sadar, bertanggung jawab dan ramah lingkungan, “himbau Sutiaji.
“Untuk menguatkan hal itu juga akan dihidupkan terus menerus pro kasih (program kali bersih). Ini juga bertepatan dengan Bulan Pemantapan Gerakan Nasional Revolusi Mental, yang salah satu giatnya adalah membudayakan hidup bersih,” pungkas Walikota Malang H. Sutiaji . (MN).