Terkenal sebagai Kota Pendidikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berupaya agar pembelajaran dapat diakses oleh semua orang. Bukan hanya sekolah gratis untuk anak-anak, melainkan juga berbagai pengembangan kemampuan bagi yang sudah lepas jenjang sekolah.
Oleh karena itu, saat kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) digelar, usul-usul masyarakat untuk kegiatan pendidikan luar sekolah mendapat perhatian khusus.
Seperti di wilayah Kecamatan Lowokwaru, yang mempunyai 12 Kelurahan menganggarkan 4,569 miliar dalam kegiatan 2018. Program-program yang diusulkan kepada pemerintah Kota (PEMKOT) Malang tidak hanya melulu pada perbaikan infrastruktur. Melainkan juga meningkatkan kapasitas sumber daya manusia setempat.
Lihat saja di Kelurahan Tlogomas. Dari total anggaran Rp 542 juta yang bakal dikerjakan pada 2018 mendatang, lebih dari 60 persennya digunakan untuk kegiatan kemasyarakatan.
Contohnya melalui pembinaan dan fasilitasi kegiatan dalam berbagai giat, Meliputi giat kelurahan sehat, kader lingkungan, kelurahan siaga, karang taruna, koperasi wanita, forum modin, juga giat Posyandu dan pendidikan anak usia dini (PAUD). Bahkan untuk PAUD, bakal ada dua gedung belajar anak-anak yang diperbaiki. Yakni gedung PAUD RT 05/RW 05 dengan anggaran Rp 60 juta dan juga gedung PAUD RW 06 yang didanai Rp 65 juta.
Sementara di Kelurahan Tunjungsekar, setidaknya terdapat sembilan program usulan masyarakat untuk pembinaan dan pelatihan bagi warga. Mulai dari pemanfaatan sampah daur ulang hingga pembinaan strategi peningkatan keharmonisan rumah tangga. Juga berbagai pelatihan seperti pelatihan merajut tas, membuat barang layak jual dari bahan daur ulang, perawatan jenazah, daur ulang koran bekas, melukis tas, serta pelatihan pengolahan kedelai dan kecap. Kelurahan-kelurahan lain pun tak mau ketinggalan, mereka mengusulkan berbagai kegiatan untuk kegiatan fisik dan non fisik. Misalnya di Ketawanggede yang membuat program pembinaan pos kesehatan, dan banyak lagi usulan-usulan lainya. (malangtimes.com).