PERTAHANKAN SUMBER AIR, DPUPR KOTA MALANG DORONG HIPPAM BIKIN SUMUR RESAPAN DAN PENGHIJAUAN

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang terus melakukan pembinaan rutin terhadap Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (Hippam) di Kota Malang. Beberapa kali pembinaan rutin telah dilakukan setiap tahun. Hal tersebut tentu bertujuan untuk kemajuan dari Hippam yang ada di Kota Malang.

Kepala DPUPR Kota Malang Ir. Hadi Santoso melalui Kepala Bidang (Kabid) Air Minum dan Air Limbah (AMAL) Yuni Lestari menjelaskan, dalam pembinaan Hippam kali ini, materi yang lebih ditekankan adalah mengenai maslaah konservasi air. “Jadi, masalah konservasi air supaya tetap bisa mempertahankan debit air untuk terus ada sehingga bisa tetap melayani masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sekitar yang memang memerlukan Hippam serta mereka yang belum terjangkau layanan PDAM,” jelasnya.

Saat ini perlu dipikirkan bagaimana langkah untuk konservasi menjaga sumber daya air agar tetap ada. Makanya dalam pembinaan ini, para pengelola Hippam didorong untuk bisa melakukan konservasi. “Caranya ya dengan membuat sumur resapan atau biopori di sekitar sumur bor. Selain itu, diharapkan untuk bisa melakukan penghijauan di sekitar lokasi sumur Hippam,” katanya

Maka dari itu, kami terus support dengan motivasi para pengelola Hippam di Kota Malang agar terus bersemangat dalam mengembangkan Hippam lebih baik lagi. “Paling tidak kami upayakan debit air tetap stabil agar bisa melayani masyarakat. Namun akan lebih baik lagi jika debit airnya  meningkat. Karena itu, perlu adanya membuat sumur resapan ataupun melakukan penghijauan,” terang Yuni.

Di sisi lain, Ketua Hippam Kota Malang Arif Adi Rendra menambahkan, pertemuan dan pembinaan rutin ini diharapkan untuk memberikan pengenalan terhadap pengelola Hippam bahwa wajib hukumnya untuk membuat sumur resapan. “Mereka harus berpikir bagaimana ketersediaan air ke dalamnya. Jadi, kuantitas air harus kita pikirkan. Sebab, semua masyarakat butuh air. Ini sebuah keharusan dan kewajiban untuk bagaimana menjaga sumber daya air agar tetap ada,” ujar dia.

Dan ke depan, Rendra juga bakal melakukan pemantauan terkait bagaimana dari tindak lanjut pertemuan dan pembinaan rutin ini dan bagaimana pelaksanaannya. “Jangan sampai para pengelola Hippam mengabaikannya hal ini. Memang sekarang nggak ada masalah. Namun meskipun begitu, karena nggak ada masalah, jangan lantas tenang-tenang saja. Kiita harus berupaya mempertahankan kwantitas air ini,”  pungkasnya. (MN).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *