JALIN SINERGITAS MALANG RAYA, TIGA PEMDA KUPAS KEMACETAN, PARIWISATA HINGGA PERSOALAN SAMPAH

 

Momen penting bersatunya visi dan misi untuk pembangunan Malang Raya, yang di gagas oleh tiga pemerintah daerah (PEMDA) secara resmi menjalin komitmen dalam Sinergitas Malang Raya Maju Bersama. Hal tersebut muncul bertepatan dengan bulan purnama tanggal 15 Dzulhijjah 1439 H atau 27 Agustus 2018, di kantor PEMKOT Malang.

Plt Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan kalimat Salam Satu Jiwa sebagai sapaan pertamanya menyambut seluruh undangan makan malam bersama di halaman Balai Kota Malang. “Alhamdulillah bersyukur pada Allah SWT, mudah-mudahan apa yang kita gagas bisa menjadi kebaikan bagi semua masyarakat Malang Raya. Semoga yang kita lakukan mendapat keberkahan,” ucapnya.

“Atas nama Pemerintah Kota Malang mengungkapkan ribuan terima kasih. Tiga kepala daerah menunjuk Kota Malang sebagai urutan pertama dalam mengkristalisasi gagasan dan merancang tindak nyata sinergitas ini,” tambahnya.  Barang siapa menginisiasi kebaikan, lanjut pria yang juga dikenal sebagai ustaz ini, akan mendapatkan pahala terus menerus. Termasuk kerja sama antar daerah yang menjadi keniscayaan dan tantangan ke depan dalam menghadapi globalisasi.

Sutiaji menegaskan bahwa identitas Malang merupakan satu kesatuan. Salah satunya tercermin dalam Salam Satu Jiwa (Sasaji). “Tidak pernah terpisah, Sasaji ini bahasa Arema, bukan arek (orang) Batu, arek kabupaten atau arek kota. Sasaji adalah Arema, arek Malang. Ini simbol kita,” tegasnya.

Pria penghobi bulutangkis ini mengungkapkan bahwa tidak dipungkiri ada urusan-urusan yang menjadi urusan internal daerah. Namun, tidak sedikit urusan pemda yang beririsan. “Irisan-irisan yang merupakan kepentingan bersama, Insya Allah ke depan lebih riil dan lebih detail manfaat yang diterima masyarakat,” tegasnya.  Dia juga merinci beberapa problematika pembangunan daerah yang bisa dikerja samakan. Misalnya potensi luar biasa ke depan dengan adanya branding wisata bersama.
“Ketika yang disampaikan wisata, yang dikenal adalah Malang dengan ikon masing-masing baik Kota Batu maupun Kota dan Kabupaten Malang. Peta besar brandingnya adalah Malang,” tegasnya.

Hal tersebut berkaitan juga dengan infrastruktur. Misalnya pembangunan jalan-jalan daerah maupun jalan di bawah pengelolaan provinsi dan nasional. “Jika pengembangan ini kita dorong bersama, dalam kebersamaan kemudahan itu akan tercapai dengan kekuatan tiga daerah,” urainya.

Masalah lain yang disinggung Sutiaji dalam sambutannya yakni terkait problem kemacetan. Beberapa gagasan disampaikan, misalnya kembali menindaklanjuti gagasan terminal kargo. “Yang dulu diinisiasi, terminal kargo ini adalah keniscayaan dan dibutuhkan tapi belum terimplementasi,” tuturnya.  Adanya terminal tersebut nantinya diharapkan bisa mengurangi laju kendaraan-kendaraan besar di jalan-jalan protokol. Termasuk juga kebutuhan transportasi massal Malang Raya, pembangunan jalan lingkar dan jalan tembus untuk mempercepat akses. “Masalah bandara, semua berharap nantinya menjadi naik status bandara internasional,” paparnya.

Banyak hal lain, baik kesehatan, pendidikan, dan masalah lingkungan dan sampah yang bisa disinergikan. Dalam pertemuan tersebut, lanjutnya, ketiga jajaran pimpinan daerah juga mengajak wakil dan juga sekretaris daerah (sekda) masing-masing. “Hari ini hadir semua, termasuk asisten, staf ahli, kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan jajaran TNI-Polri. Sehingga sinergitas ini menyeluruh. Simbiosis mutualisme ini Insya Allah membawa kebaikan,” pungkasnya.  (MN).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *