URAI MACET, DPUPR KOTA MALANG HARAP PEMANFAATAN JALAN DI MAKSIMALKAN

Upaya Pemerintah Kota (PEMKOT) Malang urai kemacetan masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang belum terselesaikan. Realisasi ruas jalur lingkar timur yang disinyalir mampu mengurai macet juga masih belum diketahui kapan akan dilaksanakan.

Kepala Dinas PUPR Kota Malang, Ir. Hadi Santoso mengatakan salah satu solusi untuk menangani hal itu adalah dengan mengendalikan pemanfaatan jalan dari parkir. Apalagi, banyak area parkir di Kota Malang yang memakan badan jalan dan menyebabkan kemacetan tersebut. “Kalau mengurai kemacetan sebenarnya pemanfaatan jalan yang harus kita kendalikan. Ya penataan parkir yang baik, karena parkirnya di badan jalan. Kalau itu diatur dengan baik tentu sedikit mengurai,” ujar dia.

Namun begitu, jalur lingkar timur tetap diperlukan untuk mengurai kemacetan. Pasalnya, dengan direalisasikannya hal tersebut kendaraan besar tidak harus melewati pusat kota yang menimbulkan kemacetan semakin parah. “Tetap lingkar timur itu perlu. Biar kendaraan besar nggak lewat pusat kota kan,” imbuh pria yang akrab disapa Soni ini.

Hanya saja, beberapa kawasan yang bakal menjadi alur jalur tersebut belum mendapat konfirmasi dari Kementerian PUPR.  Hal itu juga menjadi salah satu kendala molornya realisasi pembangunan jalur lingkar timur. Dimana, kawasan timur itu mulai Jl Ki Ageng Gribig hingga Jl Mayjen Sungkono.

Untuk masuk ke jalur lingkar timur, maka keduanya harus direkomendasikan menjadi jalur nasional. “Progresnya sampai sekarang belum ada. Tapi kami tetap akan upayakan itu untuk jalan nasional. Tapi belum ada jawaban dari Pak Menteri (Kementerian PUPR). Titik lingkar timur kami yang masuk Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) ya itu, nanti termasuk juga yang terhubung ke jembatan Sulfat,” tandasnya. (MN).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *