PENYEBAB TERJADINYA BANJIR DI KOTA MALANG, SALAH SATUNYA ADALAH PELANGGARAN HAM

Banyak masyarakat mengurangi hak air mengalir  di aliran sungai, karena mereka menempati bantaran sungai dan membuang sampah ke sungai. Sampah berbahan baku plastik khususnya tidak bisa terurai secara cepat, butuh ratusan tahun untuk mengurai plastik. Akibatnya, sampah plastik sebagian salah satu menyebabkan percepatan pendangkalan sungai dan yang sampai masuk ke pantai membetuk pulau sampah plastik yang akan terus membesar melebar mengurangi lebar muara sungai. Mereka tahu apa yang mereka lakukan akan menyebabkan banjir setiap musim hujan. Tapi mereka tetap tidak merubah itu. Mereka mendholimi Hak Air Mengalir (HAM)

Allah memperingatkan Manusia lewat Surat Ar Rum ayat 41. “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut akibat perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Tapi ayat itu memang hanya untuk orang yang berfikir. Sehingga bisa mengambil pelajaran dari ayat khauniyah untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi manusia. Yaitu sebagai khalifa fil’ardh yang rahmatan lil’alamin. Sayang selama ini kita jarang diajari tentang itu. Kita hanya diajari membaca saja sehingga banyak yang tidak bisa mengambil pelajaran dan petunjuk ilmu yang diberikan Allah SWT.

Sehingga apa yang mereka lakukan saat merusak hutan, menempati bantaran sungai dan membuang sampah ke sungai tidak merasa salah, tidak merasa dholim.  Khusus di Kota Malang, kita tidak ingin kota kita tercinta ini terjadi banjir, sebelum banjir menggenangi kota kita, marilah sejak sekarang selain dengan penuh kesadaran, bersama-sama kita membersihkan saluran drainase yang ada di sekitar kita dan tidak membuang sampah sembarangan.

Marilah kita syukuri, Kota Malang tidak seperti daerah lainnya yang terendam banjir, yang ada masih sebatas genangan dibeberapa titik lokasi karena adanya antrian air yang akan masuk ke drainase. Sebagai ungkapan rasa syukur, alangkah lebih baiknya bila semua warga Kota Malang  menjadi orang yang bijaksana ketika membangun sampah ditempatnya, membuat sumur resapan ataupun biopori di lingkungan permukiman kita.

Karena hal itu bisa untuk mencegah terjadinya banjir, bisa untuk resapan air agar air bersih yang kita gunakan jumlahnya tidak cepat berkurang, hanya tinggal sekitar 3%  air bersih yang bisa kita gunakan dari seluruh jumlah air yang ada di bumi. Bila banjir sampai terjadi di Kota Malang berarti banyak masyarakat Kota Malang yang kurang mensyukuri nikmat Tuhan, karena terus melakukan pelanggaran HAM (Hak Air Mengalir).  (MN).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *