SHARING ILMU KE”PU”AN, DPU KABUPATEN BANYUMAS DATANGI DPUPR KOTA MALANG

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang kembali mendapat Kunjungan Kerja (KUNKER), kali ini dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, jum’at 13/9/2019.

Rombongan terdiri dari Kepala DPU Kabupaten Banyumas Dr. Ir. Irawadi, CES, 5 Kepala Bidang, 8 Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) ditambah para Staf dan bagian Sekretariat untuk menimbah ilmu, sharing dan tukar pengalaman terkait masalah pembangunan Infrasruktur jalan, SLF, Drainase, Air Minum dan Air Limbah, Tata Ruang dan lainya yang dilaksanakan di DPUPR Kota Malang.

Mereka diterima langsung Sekretaris DPUPR Kota Malang Ir. Sumardi Mulyono dan para Kepala Bidang (KABID) dan Kepala Seksi DPUPR Kota Malang, di ruang rapat Kantor DPUPR Kota Malang, jalan Bingkil no 1.

Dalam sambutannya, Irawadi menyampaikan rasa terima kasihnya atas sambutan yang berikan oleh DPUPR Kota Malang, dan berharap mendapat sedikit pencerahan serta berbagi pengalaman dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas masalah kePUan. “kami minta tips dan perbandingan penanganan infrastruktur jalan, bangunan, SLF, Aset, Drainase, Tata Ruang dan lainya, serta mekanisme permohonan pembangunan melalui Musrenbang, yang nanti kami adopsi dan kami terapkan di Kabupaten Banyumas”, tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris DPUPR Kota Malang Ir. Sumardi Mulyono menuturkan, rasa simpatinya atas kunjungan DPU Kabupaten Banyumas, dan memberikan apresiasi atas kepercayaan yang telah diberikan kepada DPUPR Kota Malang sebagai tujuan kunjungan kerja dalam bidang Infrastruktur dan kePUan.

” Memang secara kawasan dan struktur tanah, antara Kabupaten Banyumas dan Kota Malang berbeda, dengan adanya 61 kampus di Kota Malang sangat membantu dalam kemajuan sebagai kota pendidikan, wisata, dan industri” papar Pria yang juga ketua ISSI Kota Malang ini.

Lanjut Sumardi, pengaturan lalulintas untuk truk-truk besar kita beri jalan khusus, dan harus ada pengetatan untuk ruang jalan, ” kayak di jalan Ijen, Bandung, Merdeka dan ada titik-titik jalan yang tidak boleh di lewati truk, itu salah satu cara biar jalan awet, disamping kami juga mengetati dalam kwalitas aspal (AMP), baik itu kadar panas, campuran ataupun yang lainya sebelum di gelar”, ungkap Sumardi.

Disamping itu juga, komuniksi antara Legeslatif, Eksekutif dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam hal pelaksanaan pembangunan, ” kami melibatkan masyarakat melalui Musrenbang, Komisi C, TP4D dan Tim Saber Pungli kita libatkan semua, dari mulai perencanaan, pelaksanaan dan sampai hasil dari pembangunan itu”. Pungkasnya. (MN).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *