WALIKOTA MALANG, BANJIR BISA TERATASI KETIKA WARGA IKUT BERPERAN AKTIF TIDAK MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN

Penanganan banjir di kawasan Jalan Sukarno-Hatta (Suhat), disebut Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji, bukan wewenang Pemkot Malang.  Sebab jalan tersebut dikuasai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Namun Sutiaji menegaskan bahwa mulai hari ini pihaknya akan memperbaiki drainase di kawasan Suhat.

“Jalan Suhat adalah jalan provinsi, sehingga untuk penanganan besar perlu koordinasi dengan UPT Jalan (UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Timur),” tegas Sutiaji.

Hal itu sekaligus menjelaskan, bahwa jalan Suhat memang perlu penanganan khusus saat hendak diperbaiki atau dilakukan tindakan, jika dibutuhkan seperti kejadian banjir. Di mana Pemkot Malang tidak bisa langsung serta-merta menambah ini itu, kemudian memperbaiki infrastruktur secara besar di kawasan yang bukan wewenang daerah.

Meski begitu kejadian banjir parah di jalan Suhat beberapa waktu lalu telah dikoordinasikan dengan UPT Pengelolaan dan Jembatan Provinsi Jatim. Maka dari itu minggu ini Pemkot Malang segera melakukan tindakan penanganan.

“Genangan beberapa hari lalu sebenarnya langsung ditindak Satgas DPUPR (Satgas Dinas Pekerjaan Umum dan Penaataan Ruang) Kota Malang. Dengan memperlebar avur (jalur aliran air) dan mengangkat berbagai sampah di dalam saluran air,” bebernya.

Tindakan memperlebar avur dan mengangkat sampah disaluran air ini memang selalu dilakukan di titik-titik genangan air. Sehingga kapasitas air yang berada diatas permukaan tanah dapat lebih banyak masuk dan mempercepat proses penurunan debit genangan air yang ada. Dijelaskannya pula pada Senin (9/12/2019) hari ini DPUPR Kota Malang diinstruksikan langsung untuk membenahi saluran yang menjadi biang. Yakni saluran air di belakang warung Bakso Damas di Jl Soekarno-Hatta, “Karena saluran itu membuang air di jalan Suhat menuju drainase yang ada di Jl. Borobodur. Akan dilihat hari ini,” paparnya.

Meski begitu, Sutiaji kembali menegaskan penanganan banjir di Kawasan jalan Suhat akan benar-benar bisa teratasi maksimal jika warga sekitar ikut berperan aktif. Warga kembali lagi diimbau agar tidak membuang sampah sembarangan. Utamanya di saluran air, gorong-gorong atau drainase.

Sampah yang menyumbat akan menghalangi jalannya air yang akan mengalir ke drainase utama. Jika seperti ini, potensi banjir dan genangan akan terus ada. Meskipun berulang kali petugas membenahi saluran, membersihkan gorong-gorong ataupun melabarkan avur yang ada. “Setiap dua minggu sekali membersihkan gorong-gorong disana. Ini akan dirutinkan terus sambil mengedukasi warga,” pungkasnya. (MN).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *